Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan (Oct 2024)
KONDISI OSEANOGRAFI DAN KESESUAIAN LOKASI BUDIDAYA LOBSTER DI PERAIRAN TELUK PIDADA, LAMPUNG
Abstract
Kondisi oseanografi dan pemilihan lokasi adalah faktor penting dalam keberhasilan dan keberlanjutan kegiatan budidaya lobster laut menggunakan sistem keramba jaring apung. Salah satu kendala budidaya lobster adalah belum adanya aturan khusus mengenai kriteria kesesuaian lokasi budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kriteria dan lokasi yang sesuai untuk budidaya lobster di sekitar perairan Teluk Pidada. Dasar kriteria yang digunakan adalah kesesuaian kondisi oseanografi dan kualitas air laut terhadap konstruksi keramba jaring apung dan habitat alamiah lobster. Metode analisis spasial menggunakan sistem informasi geografi dengan sistem pembobotan digunakan dalam penentuan lokasi yang sesuai untuk budidaya, yang mencakup kecerahan, kekeruhan, TSS, klorofil-a, DO, nitrat, fosfat, amonia, pH, TOM, dan salinitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 dari 15 parameter memiliki kondisi yang sangat sesuai. Hasil studi analisis kesesuaian wilayah memperlihatkan bahwa 78,8% perairan atau seluas 2.890,8 ha dalam kategori sangat sesuai, kemudian hanya 21,2% perairan atau seluas 755,2 ha yang tergolong sesuai, dan tidak ditemukan kategori tidak sesuai di perairan Teluk Pidada. Hampir sebagian besar wilayah teluk sesuai untuk budidaya lobster, namun sebagian titik berlokasi agak menjauh dari daratan karena tingginya nutrien dan run-off kurang sesuai untuk kegiatan budidaya.
Keywords