Aristo (Feb 2016)
MEDIA, POLITIK dan KEKUASAAN (Analisis Framing Model Robert N. Entman tentang pemberitaan hasil pemilihan Presiden, 9 Juli 2014 di TV One dan Metro TV )
Abstract
Media pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini memiliki peranan penting dalam kesuksesan dan keberhasilan suatu tujuan politik yang ditetapkan. Sebagai saluran penyampai pesan, media khususnya televisi menjadi alat yang paling ampuh untuk mempengaruhi, meyakinkan bahkan membentuk suatu opini di publik terkait isi-isi berita yang disajikan secara audio dan visual. Kondisi pertarungan pilpres 2014 hari ini antara telah membelah kekuatan korporasi/ perusahaan media. Pertarungan Politik media yang paling mencolok adalah pertarungan antara Tv One berhadapan dengan Metro Tv. Dengan menggunakan pendekatan Analisis Framing Robert N. Entman, identifikasi tentang penggunaan media televisi untuk kepentingan politik demi mencapai kekuasaan di klasifikasikan dengan melakukan analisis bingkai sebuah peristiwa yang diberitakan yakni berita soal Pilpres 2014 di kedua korporasi media tersebut melalui pembahasan Define problems (Pendefinisian masalah) berita hasil pemilihan Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 oleh Tv One dan Metro Tv , Diagnose causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah) berita hasil pemilihan Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 oleh Tv One dan Metro Tv, Make moral judgement (Membuat keputusan moral) tentang berita hasil pemilihan Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 oleh Tv One dan Metro Tv , Treatment recommendation (Menekankan penyelesaian) berita hasil pemilihan Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 oleh Tv One dan Metro Tv. Dari analisis tersebut ditemukan keberpihakan media pada pasangan calon presiden dalam konten pemberitaan yang disiarkan. TV One membingkai program pemberitaan yang mencitrakan Prabowo dan Hatta Rajasa sebagai pemenang Pemilu 2014-2019 sedangkan Metro Tv Pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilu 2014-2019.