Jurnal Anestesi Perioperatif (Aug 2020)

Perubahan Waktu Reaksi terhadap Stimulus Visual pada PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung setelah Bertugas Selama 24 Jam

  • Lukman Hidayat,
  • Iwan Fuadi,
  • Iwan Abdul Rachman

DOI
https://doi.org/10.15851/jap.v8n2.2034
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 91 – 98

Abstract

Read online

Waktu reaksi dibutuhkan oleh dokter anestesi karena harus berpikir dan bertindak cepat serta tepat dalam situasi kritis mengancam jiwa pasien. Jaga malam selama 24 jam dapat meyebabkan kelelahan dan gangguan tidur sehingga waktu reaksi menjadi lebih lambat. Tujuan penelitian ini mengetahui perubahan waktu reaksi terhadap stimulus visual pada PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad setelah bertugas selama 24 jam di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini berlangsung pada bulan Oktober–November 2019 merupakan pretest and posttest control group design dilakukan pada 58 peserta dengan menilai waktu reaksi sebelum bertugas dan setelah bertugas selama 24 jam diperiksa menggunakan metode Ruler Drop. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon karena data distribusi tidak normal berdasar atas hasil Uji Kolgomorov Smirnov. Pada penelitian ini diperoleh median waktu reaksi setelah bertugas selama 24 jam menjadi lebih lama dibanding dengan sebelum bertugas. Nilai median waktu reaksi sebelum bertugas adalah 0,20 detik (range 0,10–0,25 detik), sedangkan waktu reaksi setelah bertugas selama 24 jam adalah 0,23 detik (range 0,17–0,32 detik), dengan rerata lama jam tidur selama bertugas 24 jam adalah 2,32±1,552 jam. Simpulan, waktu reaksi lebih lama pada peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD setelah bertugas selama 24 jam.

Keywords