Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan (May 2024)
IDENTIFIKASI SAMPAH LAUT (MARINE DEBRIS) DI PANTAI PINTU KOTA DAN PANTAI AIRLOUW, KOTA AMBON
Abstract
Sampah laut terdiri dari bahan organik padat dan anorganik yang tidak mudah terurai, menumpuk, serta tersebar di laut dan pantai. Masalah sampah merupakan permasalahan mendasar yang hingga saat ini belum terselesaikan di berbagai belahan dunia, termasuk di Kota Ambon. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung dan pengambilan sampel sampah. Penentuan lokasi penelitian disesuaikan dengan jadwal pasang surut perairan pada bulan Agustus 2023 di Pantai Pintu Kota dan Pantai Airlouw, Kota Ambon. Hasil penelitian menunjukkan jenis sampah yang diperoleh adalah botol plastik, gelas plastik, potongan plastik, kemasan plastik, sabut kelapa, daun kering, batang kayu, kaleng besi, potongan besi, sandal, pampers, kain, styrofoam, spons, kertas, dan lain-lain. Hasil pengukuran sampah di Pantai Pintu Kota dan Pantai Airlouw masuk dalam kategori mega-debris (>1 m) dan makro-debris (>2,5 cm - 2,5 cm - <1 m), yaitu 2 cm – 1,74 m. Berat sampah dengan rata-rata hasil yang tinggi yaitu di Pantai Pintu Kota sebesar 121 g pada saat air pasang dan 100 g pada saat air surut, sedangkan rata-rata berat sampah di Pantai Airlouw tergolong rendah sebesar 58 g pada saat air pasang dan 61 g pada saat air surut. Sampah plastik maupun sampah non-plastik lebih banyak ditemukan pada saat air pasang, hal ini dimungkinkan karena pada musim timur di Kota Ambon curah hujan cukup tinggi sehingga arus dan gelombang dapat membawa sampah hingga ke pesisir pantai.
Keywords