Jurnal Kedokteran dan Kesehatan (May 2022)

PENGARUH PEMBERIAN L-ARGININE TERHADAP PERBAIKAN KERUSAKAN ENDOTEL ARTERI CORONER PADA JANTUNG MENCIT (Mus Musculus) MODEL PREEKLAMPSIA

  • Indra Wiji Sari Dewi

Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 65 – 76

Abstract

Read online

Pendahuluan : Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janin. Etiologi preeklampsia masih belum diketahui dengan jelas. Salah satu teori mengenai adanya ketidakseimbanan antara produksi radikal bebas dan sistem pertahanan antioksidan akibat iskemia plasenta menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Sehingga terjadi peningkatan produk lipoperoksidasi dan nitritoksida sintase (NOS), sementara antioksidan enzimatik (vitamin C dan E), superoksida dismutase (SOD) dan glutation peroksidase (GPx) mengalami penurunan. Pemberian L-arginine bertindak melalui jalur sintase nitrat oksida dengan cara menghambat nitrit oksida sintase inhibitor sehingga produksi nitrit oksida akan meningkat dan dapat memberi dampak terjadinya vasodilatasi vaskuler serta memperbaiki hipoksia, diharapkan terjadi dilatasi vaskuler dengan ditemukannya nitrat oxide (NO) didalam endothelium plasenta, cakram korion dan pembuluh darah vili yang memiliki kontribusi pemeliharaan tonus pembuluh darah basal dan menurunkan kinerja vasokonstriktor seperti endotelin ( ET-1) dan tromboksan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian L-ARGININE terhadap gambaran kerusakan endotel : ketebalan dan diameter arteri coroner pada jantung mencit (Mus Musculus) model preeklampsia. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental, menggunakan 30 mencit (Mus Musculus) bunting yang dibagi secara random dalam tiga kelompok, yaitu kelompok bunting normal, model preeklampsia dan model preeklampsia dengan pemberian L-Arginine. Mencit model preeklampsia dibuat dengan menyuntikan anti Qa2 10 ng ip pada hari ke-1 sampai dengan hari ke-4 kebuntingan yang akan menghilangkan ekspresi Qa2 (homolog dengan HLA-G ibu hamil preeklampsia). Terminasi dilakukan pada kebuntingan hari ke-16, berat badan janin mencit di timbang dan dilakukan pengamatan perubahan gambaran histologi arteri coroner pada ketebalan dan diameter arteri coroner. Analisis statistik menggunakan histologi diameter arteri menggunakan uji statistik kruskall wallis, karena data dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal. Adapun kelanjutan dari uji kruskall wallis adalah jika terdapat perbedaan yang bermakna maka dilakukan dengan uji Mann Whitney. Sedangkan pada histologi ketebalan dinding arteri coroner menggunakan uji statistic one way anova karena data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Adapun kelanjutan dari uji one way anova adalah jika terdapat perbedaan yang bermakna maka dilakukan dengan uji post hoc t test Hasil: Rerata diameter arteri coroner mencit bunting normal 1098,12 µm dibandingkan rerata diameter arteri coroner mencit model preeklampsia 821,58 µm. dengan nilai p=0,004 (p0,05). Rerata ketebalan arteri coroner mencit bunting normal 178,13 µm dibandingkan rerata diameter arteri coroner mencit model preeklampsia 235,29 µm. dengan nilai p=0,009 (p0,05). Rerata ketebalan arteri coroner mencit model preeklampsia 235,29 µm dibandingkan rerata diameter arteri coroner mencit model preeklampsia dengan pemberian L-Arginine169,96 µm. dengan nilai p=0,002 (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian L-arginine mengurangi ketebalan dinding arteri coroner dan memperluas diameter arteri coroner pada jantung mencit (Mus Musculus ) model preeklampsia. Kata Kunci: L-Arginine, ketebalan dinding arteri coroner, preeklampsia.

Keywords