Jurnal Agripet (Apr 2023)
Tingkat Produksi dan Keragaman Vegetasi Hijauan Pakan di Padang Penggembalaan Berdasarkan Sistem Penanaman Berbeda
Abstract
ABSTRACT. Padang penggembalaan yang berkualitas baik akan menghasilkan produktivitas ternak yang optimal. Sistem penanaman hijauan pakan secara monokultur dan polikultur berperanan penting dalam menciptakan padang penggembalaan yang berkualitas baik. Tujuan penelitian adalah untuk mengukur tingkat produksi dan keragaman vegetasi hijauan pakan di padang penggembalaan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas berdasarkan sistem penanaman berbeda. Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua perlakuan berdasarkan perbedaan sistem penanaman (monokultur dan polikultur) dan 4 ulangan. Data penelitian dianalisis menggunakan T-test paired sample berdasarkan perbedaan sistem penanaman. Peubah yang diamati adalah karakteristik warna dan pH tanah, tingkat keragaman vegetasi, dan tingkat produksi tanaman pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan sistem penanaman monokultur dan polikultur menghasilkan hasil yang sama baik dan tidak berbeda nyata (P0,05) terhadap pH tanah, produksi biomassa tanaman dan kapasitas tampung. Visualisasi warna tanah adalah cenderung gelap dan pedok didominasi tanaman pakan sesuai desain penanaman, yakni Brachiaria decumbens pada sistem monokultur, Brachiaria decumbens, Panicum maximum, dan Cynodon plectostachyus untuk sistem penanaman polikultur. Kesimpulan dari penelitian bahwa tingkat produksi hijauan dan kapasitas tampung padang penggembalaan tidak berbeda nyata (P0,05) antara perlakuan monokultur dan polikultur, tetapi cenderung lebih tinggi pada perlakuan sistem penanaman polikultur, yakni 4,86 ± 0,88 ST/ha/th dan 5,26 ± 2,42 ST/ha/th. Keragaman vegetasi dari rumput yang dikembangkan berdasarkan indeks nilai penting (INP) adalah tinggi dan dominan Brachiaria decumbens pada sistem monokultur. Begitu juga INP yang tinggi dan dominan dari tanaman Brachiaria decumbens, Panicum maximum, dan Cynodon plectostachyus untuk sistem penanaman polikultur. (Production rate and diversity of forage vegetation at pasture base on planting system) ABSTRAK. Good quality pasture will produce optimum livestock productivity. Forage planting system both monoculture and polyculture have important role to provide good quality pasture. The objective of the research was to evaluate production rate and forage diversity at Center of Animal Breeding and Forage (BPTUHPT) Padang Mengatas based on different planting system. A completely randomized design with 2 treatments based on planting system (monoculture and polyculture) and 4 replication were applied for the research. Data was analyzed by T-test paired sample based on planting system. Parameters observed were color characteristics and soil pH, vegetation diversity rate, and forage productivity. Research shows that planting system by monoculture and polyculture provide similar result (P0,05) for soil pH, biomass production and carrying capacity. Soil color visualization tend to be darker and paddock was dominated by Brachiaria decumbens for monoculture system, meanwhile Brachiaria decumbens, Panicum maximum, dan Cynodon plectostachyus were dominant for polyculture system. Production rate and carrying capacity of pasture were not significantly different (P0,05) for both monoculture and polyculture system, but tend to be higher on polyculture system. The average production rate were 4,86±0,88 AU/ha/yr for monoculture system and 5,26±2,42 AU/ha/yr for polyculture system. Diversity of forage vegetation according to the Importance Value Index (IVI) was high and dominance for Brachiaria decumbens at monoculture system. In addition, it was similar result for Brachiaria decumbens, Panicum maximum, dan Cynodon plectostachyus with polyculture system.
Keywords