Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (Dec 2017)

Sensor Asam Nukleat Sebagai Aktivator Imunitas Intrinsik Terhadap Patogen Intraseluler

  • Usmar Usmar,
  • Rudi Arfiansyah,
  • Firzan Nainu

DOI
https://doi.org/10.22487/j24428744.0.v0.i0.8922
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 2
pp. 174 – 190

Abstract

Read online

Vertebrata, termasuk manusia, dilengkapi dengan sistem imun alamiah dan sistem imun adaptif yang saling bekerjasama untuk melindungi tubuh dari material berbahaya, termasuk berbagai patogen dan sel-sel kanker. Kedua sistem imun tersebut secara rutin melakukan pengecekan terhadap beragam material yang ada di dalam tubuh. Salah satu cara yang digunakan oleh sistem imun dalam melaksanakan tugasnya adalah melalui pengaktifan sensor asam nukleat yang berfungsi untuk memberikan informasi keberadaan DNA atau RNA asing maupun kemungkinan adanya salinan DNA inang di sitoplasma atau lokasi lain yang tidak semestinya. Ketika genom patogen terdeteksi oleh sensor-sensor tersebut, selanjutnya efektor sistem imun akan diaktivasi melalui serangkaian proses dan berakhir dengan eradikasi asam nukleat target atau bahkan induksi apoptosis sel yang bersangkutan. Beberapa sensor asam nukleat yang telah ditemukan antara lain adalah Toll-like receptor (TLR), RIG-I-like receptors (RLRs), cyclic GMP-AMP synthase (cGAS), dan interferon-γ-inducible protein 16 (IFI16). Namun, sejumlah patogen telah memiliki mekanisme untuk menghindari sensor-sensor tersebut sehingga infeksi tetap dapat terjadi. Dengan demikian, berbagai penelitian untuk meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana sensor asam nukleat bekerja sebagai salah satu respon imun intraseluler serta mekanisme terbentuknya resistensi patogen terhadap deteksi sensor tersebut sangat penting untuk didorong. Hal ini akan memberikan wawasan baru dalam pengembangan berbagai sediaan farmasi terkait seperti vaksin dan antimikroba intraseluler.

Keywords