Jurnal Agripet (Oct 2021)

Pendugaan Kualitas Karkas Sapi Persilangan Belgian Blue dan Friesian Holstein dengan Teknik Pencitraan Ultrasonografi

  • Maya Purwanti,
  • Lilis Riyanti,
  • Aulia Miftakhur Rahman,
  • Rifa Rafi'atu SW

DOI
https://doi.org/10.17969/agripet.v21i2.19734
Journal volume & issue
Vol. 21, no. 2
pp. 122 – 127

Abstract

Read online

ABSTRACT. Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mewujudkan swasembada daging sapi/kerbau melalui pengembangan sapi keturunan Belgian Blue. Salah satu bangsa sapi yang dikembangkan adalah sapi persilangan Belgian Blue dengan Friesian Holstein (BBXFH). Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kualitas karkas sapi persilangan Belgian Blue (BB) dengan Friesian Holstein (FH) dengan menggunakan teknik pencitraan ultrasonografi (USG). Sapi yang digunakan dalam penelitian merupakan sapi pada turunan pertama (F1). Sebanyak 13 ekor sapi jantan hasil persilangan BB dan FH berasal dari BET Cipelang 5 ekor dan 8 ekor dari BBPTU HPT Baturraden dengan umur 14-18 bulan. Pengukuran back fat (BF), longissimus dorsi (LD), skor marbling (SM) dan lemak intramuskular (LIM) dilakukan di antara tulang rusuk ke-12 dan ke-13 dengan teknik pencitraan ultrasonografi. Pengukuran rump fat (RF) dan rump thickness (RT) dilakukan di antara daerah ischium dan ilium. Nilai SM dan PIF dianalisis lebih lanjut menggunakan software image-J sehingga menghasilkan integrated density dan dilakukan uji regresi untuk menentukan kurva standar dan skor marbling serta persentase LIM. Data dianalisis menggunakan uji-t tidak berpasangan (independence t-test) berdasarkan perbedaan lokasi pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan lokasi tidak memberikan pengaruh pada skor marbling, %LIM, ketebalan LD, dan ketebalan RT (P0,05), tetapi memberikan pengaruh pada ketebalan BF dan RF (P0,05). Faktor perbedaan pakan juga belum mampu memberikan pengaruh pada SM dan %LIM. Perbedaan ketebalan BF dan RF dapat dipengaruhi karena perbedaan manajemen pemeliharaan dimana sapi-sapi di BBPTU HPT Baturraden dipelihara dengan sistem penggembalaan sehingga mengalami penurunan ketebalan BF dan RF. (Estimation of Carcass Quality in Belgian Blue and Friesian Holstein Crossbreed using Ultrasound Imaging) ABSTRAK. The Ministry of Agriculture strives to achieve beef/buffalo self-sufficiency through the development of Belgian Blue breeds. One of the breeds that has been developed is the crossbreed of Belgian Blue and Friesian Holstein (BBXFH). This study aimed to evaluate the carcass quality of crossbreed BBXFH using ultrasound imaging technique (USG). Cattle used in the study were first breed (F1). A total of 13 bulls BBXFH came from BET Cipelang and BBPTU HPT Baturraden respectively 5 and 8 heads (14-18 months age). Measurements of back fat (BF), longissimus dorsi (LD), marbling score (SM) and intramuscular fat (LIM) were performed between the 12th and 13th ribs by ultrasound imaging technique. Rump fat (RF) and rump thickness (RT) measurements were performed between the ischium and ilium areas. The SM and PIF values were analyzed using image-J software and a regression test was performed to determine the standard curve and the marbling score and the LIM percentage. Data were analyzed using unpaired t-test. The results showed that the difference in location had no effect on the marbling score, % LIM, LD, and RT (P 0,05), but had an effect on BF and RF (P 0,05). The difference factor in feed has not effect on SM and% LIM. The difference in BF and RF obtained in this study might be due to the difference of cattle management, where cattle in BBPTU HPT Baturraden are raising with a grazing system so that the BF and RF decrease.

Keywords