Sari Pediatri (Nov 2016)
Peran Operasi Kasai pada Pasien Atresia Bilier yang Datang Terlambat
Abstract
Kasus atresia bilier di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta selama sepuluh tahun terakhir mengalami peningkatan. Namun disayangkan pasien pada umumnya datang berobat terlambat, sehingga telah terjadi sirosis bilier dengan prognosis buruk. Operasi Kasai merupakan pilihan tata laksana utama pasien dengan atresia bilier, karena keterbatasan melakukan transplantasi hati di Indonesia. Dari penelusuran literatur didapatkan bahwa keberhasilan operasi Kasai dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain keadaan histologi hati dan tipe atresia bilier, kadar bilirubin serum dan kejadian kolangitis asenden pascaoperasi, serta pengalaman pusat pelayanan yang bersangkutan dalam melakukan operasi Kasai dan perawatan pascaoperasi. Apabila operasi dilakukan pada pasien yang berusia lebih dari enampuluh hari, umumnya hasil tidak memuaskan. Namun, beberapa peneliti melaporkan sejumlah pasien yang dioperasi pada usia lebih dari enampuluh hari memiliki kesintasan hingga 10-15 tahun pascaoperasi. Hal ini menjadi peringatan kepada petugas kesehatan terutama dokter anak agar dapat mendeteksi atresia secara dini dan merujuk pada saat yang tepat sehingga meningkatkan kesintasan jangka panjang pasien atresia bilier. Edukasi dan informasi kepada masyarakat mengenai bayi yang mengalami kuning berkepanjangan tampaknya perlu disosialisasi kembali.
Keywords