Majalah Ilmiah Peternakan (Oct 2018)
PEMETAAN BUDIDAYA BABI BALI DI BALI
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemetaan budidaya babi bali di Bali. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan mulai bulan Mei sampai dengan September 2016. Data ini sangat diperlukan untuk mengetahui pemetaan budidaya babi bali seperti pemberian pakan dan recording reproduksi ternak babi meliputi: umur awal pemeliharaan, umur pubertas, lama kebuntingan, bobot lahir, bobot sapih/umur sapih, calving interval dan jumlah anak per kelahiran di Kabupaten Tabanan, Gianyar, dan Bangli. Penelitian menggunakan metode survey dan penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan populasi babi bali tidak merata di semua kabupaten. Dari masing-masing kabupaten diambil 20 peternak sebagai responden. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif sehingga mampu memberi gambaran yang akurat tentang budidaya babi bali di tiga kabupaten tersebut. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa tujuan pemeliharaan di Kabupaten Gianyar untuk bibit, Bangli dan Tabanan untuk bibit dan penggemukan. Sistem pemeliharaannya sama yaitu secara semi intensif, demikian juga jenis pakan yang diberikan yaitu limbah dapur, limbah kebun dan dedak padi. Data reproduksi di Kabupaten Gianyar, jumlah anak setiap kelahiran 9-12 ekor, bobot lahir 1-1,5 kg, disapih umur 60-90 hari, umur pubertas 6-8 bulan, jarak beranak (calving interval) 7 bulan.