Jurnal Iqtisad (Jun 2022)

Analisis Multi Objek pada Akad Pembiayaan Ijarah Multi Jasa di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

  • Anis Fittria

DOI
https://doi.org/10.31942/iq.v9i1.6533
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 103 – 118

Abstract

Read online

Ijarah multi jasa financing is one of the rental contract-based financing products offered by Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Ijarah multi jasa finance services that cannot be done through murabahah financing (buying and selling) or mudharabah financing (cooperation). This financing contract can finance a wide range of objects. The wide range of objects that can be financed through multi-service ijarah contracts raises concerns. Can an ijarah multi jasa contract be used to finance all objects? Is BPRS's ijarah multi jasa financing in accordance with Fatwa Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.44/DSN-MUI/VIII/2004? Research methods employ qualitative field research with an empirical research approach. According to the findings of this study, the analysis of ijarah multi jasa contracts at BPRS includes three components: analysis of financing objects, analysis of wage calculations (ujrah), and analysis of the accuracy of contract use. (1) An examination of financing objects on ijarah multi jasa contracts reveals the existence of multiple objects in BPRS, both based on criteria for work benefits (ijaratul 'amal) and benefits issued from objects (ijaratul 'ayan). Should the contract's object be limited to the ijaratul 'amal criteria. (2) The calculation of wages (ujrah) in ijarah multi jasa contracts at BPRS uses percentages rather than nominal amounts. Nominal should be used. (3) The accuracy of the use of ijarah multi jasa contracts in BPRS was discovered to be wakalah contract in one of the three models of realization of ijarah multi jasa contract financing. The use of wakalah in the financing of ijarah multi jasa contracts is not appropriate. Keywords: Ijarah Multi Jasa; Multi objects; BPRS. Pembiayaan ijarah multi jasa merupakan salah satu produk pembiayaan di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang menggunakan akad sewa menyewa. Ijarah multi jasa mengakomodir pembiayaan di bidang jasa yang tidak bisa dilakukan dalam pembiayaan murabahah (jual beli) maupun mudharabah (kerjasama). Berbagai macam objek dapat dibiayai dalam akad pembiayaan ini. Beragamnya objek yang dapat dibiayai pada akad ijarah multi jasa menimbulkan pertanyaan, apakah semua objek dapat dibiayai menggunakan akad ijarah multi jasa? Apakah pembiayaan multi jasa di BPRS sudah sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.44/DSN-MUI/VIII/2004 tentang Pembiayaan Multi Jasa? Metode penelitian menggunakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif, dengan pendekatan penelitian empiris. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa analisis akad pembiyaan multi jasa di BPRS meliputi tiga hal, yaitu; analisis objek pembiayaan, analisis perhitungan upah (ujrah), dan analisis ketepatan penggunaan akad. (1) Analisis objek pembiayaan pada akad ijarah multi jasa menunjukan adanya multi objek di BPRS, baik itu berdasarkan kriteria manfaat atas pekerjaan (ijaratul ‘amal) dan juga manfaat yang dikeluarkan dari benda (ijaratul ‘ayan). Seharusnya objek akad dibatasi kriteria ijaratul ‘amal (2) Perhitungan upah (ujrah) pada akad ijarah multi jasa di BPRS menunjukan penggunaan prosentase bukan nominal. Seharusnya menggunakan nominal (3) Ketepatan penggunaan akad ijarah multi jasa di BPRS ditemukan bahwa dalam salah satu tiga model realisasi pembiayaan akad ijarah multi jasa ditemukan akad wakalah. Penggunaan akad wakalah tidak tepat dalam pembiayaan akad ijarah multi jasa.

Keywords