Jurnal Agripet (Oct 2021)

Evaluasi Status Reproduksi Sapi Hasil Persilangan Peranakan Ongole dengan Bali

  • Jauhari Efendy,
  • Peni Wahyu Prihandini,
  • Tri Agus Sulistya,
  • Almira Primasari

DOI
https://doi.org/10.17969/agripet.v21i2.20409
Journal volume & issue
Vol. 21, no. 2
pp. 207 – 214

Abstract

Read online

ABSTRACT. Tujuan penelitian untuk mengetahui status reproduksi hasil persilangan sapi peranakan ongole (PO) dan sapi bali (yang selanjutnya dinamakan sapi POBA) jantan dan betina melalui beberapa kegiatan lapang. Penelitian ini bersifat non eksperimental yang dilakukan secara eksploratif; menggunakan 20 ekor sapi berumur antara 32 sampai 36 bulan. Parameter yang diamati meliputi kualitas semen, kondisi organ reproduksi sapi betina dan angka kebuntingan. Hasil penelitian menunjukkan, kualitas semen sapi POBA rendah atau jelek berdasarkan hasil analisis secara mikroskopis maupun makroskopis; namun memiliki libido yang cukup tinggi yaitu rata-rata sekitar 4 menit 25 detik dari mulai mengendus atau didekatkan dengan ternak pemancing (teaser) sampai ejakulasi. Secara umum kondisi organ reproduksi sapi POBA betina normal, sehingga siap dijadikan indukan yang produktif. Sebanyak 66,67% menunjukkan perilaku estrus yang tampak terutama keluar lendir yang terlihat jelas menggantung di bibir vagina bahkan diantaranya mengejar dan/atau menaiki sapi-sapi lain. Namun hasil pemeriksaan kebuntingan (PKB) melalui palpasi rektal menunjukkan tidak ada sapi betina yang bunting. Dapat disimpulkan bahwa sapi POBA jantan infertil, yang diindikasikan melalui hasil pemeriksaan semen dan tidak adanya sapi betina yang berhasil bunting melalui perkawinan alam selama 3 (tiga) bulan. Sedangkan sapi betina POBA memiliki organ reproduksi normal serta menunjukkan ekspresi estrus yang baik. (The evaluation of cattle reproduction status between crosses Ongole Crossbreed with Bali cows) ABSTRAK. The purpose of this research was to determine the reproductive status of the crossbred PO and Bali cattle (hereinafter referred to as POBA cattle) through several field activities. This research is non-experimental and carried out exploratory using 20 cattle aged 32 to 36 months. Parameters observed included semen quality, cows' reproductive organ condition, and pregnancy rate. The quality of POBA bulls semen was low or bad as indicated by the results of microscopic and macroscopic analysis; but had pretty high libido, which was an average of about 4 minutes and 25 seconds, starting to sniff or being brought near to teaser until ejaculation. In general, the reproductive organs of POBA cows were normal so that they were ready to become productive sires. As many as 66.67% showed estrus behavior, especially visible mucus that was hanging on the lips of the vagina, even among them chasing and/or riding other cattle. However, the results of pregnancy examination through rectal palpation showed that there were no pregnant cows. It can be concluded that POBA bulls are infertile, which was indicated by the results of semen examination and the absence of successfully conceived cows through natural mating for 3 (three) months. Meanwhile, POBA cows have normal reproductive organs and show good estrus expression.

Keywords