Insisiva Dental Journal (May 2016)

Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Masyarakat terhadap Kanker Rongga Mulut di Kotamadya Medan 2014

  • Wilda Hafny Lubis,
  • Sanjarna R Suppaya

DOI
https://doi.org/10.18196/di.v5i1.3712
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 33 – 39

Abstract

Read online

Kanker mulut, istilah untuk tumor ganas yang terjadi dalam rongga mulut. Prevalensi kanker mulut sangat tinggi terutama di kalangan pria dan kanker mulut merupakan kanker ke delapan yang paling sering terjadi di seluruh dunia. Beberapa kanker mulut mungkin asimtomatik atau mungkin mengalami gejala yang berbeda, sehingga ketidaktahuan tanda-tanda awal kanker mulut dapat menyebabkan kanker mulut diabaikan Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kanker mulut dan keadaan status ekonomi merupakan faktor penyebab tertundanya diagnosis dan pengobatan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status ekonomi seperti pendapatan dan pendidikan dengan pengetahuan masyarakat terhadap kanker mulut. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah pengunjung Rumah Sakit Columbia Asia dan Puskesmas PB Selayang II, pada Januari dan Febuari 2014. Penentuan subjek dilakukan dengan accidental sampling terdiri dari 80 orang. Pengumpulan data diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner digunakan untuk menilai tingkatan pendapatan, tingkatan pendidikan dan pengetahuan kanker mulut. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara status ekonomi dengan pengetahuan yang mencakup penyebab, tanda – tanda dan pengelolaan kanker mulut. Ketidakseimbangan status ekonomi dalam pertimbangan kesehatan mulut dapat didefinisikan sebagai perbedaan dalam prevalensi atau insidens masalah kesehatan gigi dan mulut antara masyarakat dengan status ekonomi tinggi dan status ekonomi rendah. Status ekonomi mempengaruhi pengetahuan terhadap kanker mulut antara lain disebabkan masyarakat dengan status ekonomi tinggi memungkinkan mencari akses ke layanan kesehatan mulut yang baik dibandingkan masyarakat berstatus ekonomi rendah sehingga memungkinkan menerapkan perilaku kesehatan mulut yang tepat, mendapat diagnosis dan pengobatan kanker mulut yang cepat dan tepat. Informasi hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Dinas Kesehatan atau layanan kesehatan lainnya untuk membuat program sosialisasi kanker mulut yang dilakukan secara berkesinambungan dan dapat dijangkau oleh masyarakat seperti di Puskesmas yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi kanker mulut.

Keywords