Sari Pediatri (Dec 2016)
Ketajaman Klinis dalam Mendiagnosis Bising Inosen
Abstract
Latar belakang. Bising inosen adalah bising yang tidak berhubungan dengan kelainan organik atau kelainan struktural jantung. Kepustakaan menyebutkan bising inosen ditemukan pada 50% populasi anak sehat. Bising ini tidak bersifat patologis tetapi sering disalahartikan sebagai bising organik, sehingga dilakukan berbagai pemeriksaan penunjang yang mahal yang sebenarnya tidak diperlukan. Ketajaman klinis seorang dokter anak dalam mendiagnosis bising inosen sangat penting untuk mengatasi biaya tinggi dan rasa kecemasan orang tua terhadap kondisi anak. Ketajaman klinis ini dapat diperoleh dengan pengalaman dan pelatihan khusus pengenalan bising jantung pada anak. Tujuan. Membandingkan sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan fisis dengan pemeriksaan ekokardiografi (sebagai baku emas) dalam mendiagnosis bising inosen. Metode dan subyek penelitian. Desain penelitian adalah uji diagnostik. Populasi terjangkau pasien berusia 0 bulan–12 tahun yang berobat di Poliklinik Anak Umum RS Dr. Cipto Mangunkusumo dari tanggal 1 Agustus sampai 31 Oktober 2005. Populasi target adalah pasien dengan bising jantung tanpa sianosis. Baku emas ekokardiografi dilakukan pada semua pasien dengan bising jantung untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan fisis. Hasil. Sensitivitas diagnosis bising inosen berdasarkan pemeriksaan fisis oleh peneliti adalah 97% dan spesifisitas 50%. Nilai duga positif adalah 91% dan nilai duga negatif 75%. Rasio kemungkinan untuk hasil positif adalah 1,94 dan hasil negatif adalah 0,6 (hasil uji sedang). Kesimpulan. Pemeriksaan fisis oleh peneliti yang telah mendapat pelatihan khusus pengenalan bising jantung, cukup dapat dipercaya sehingga dapat menurunkan keharusan pemeriksaan ekokardiografi yang mahal. Pelatihan berkala mengenal jenis-jenis bising jantung pada anak bagi peserta Program Dokter Spesialis Anak (PPDS) 1 Ilmu Kesehatan Anak dan dokter spesialis anak sebaiknya dilakukan untuk menambah kompetensi dalam mendiagnosis bising inosen dan menghindari biaya tinggi pemeriksaan penunjang.
Keywords