Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Oct 2023)
Dekonstruksi Teologi Metafisik: Menunda Logosentrisme dalam Teologi
Abstract
Abstract. Metaphysical theology that emphasizes the ability to reach “the truth,” or what is called logocentrism, about God has succeeded in giving rise to violent deviations from religious patterns. Deviations due to this metaphysical theology also lead to a crisis within the body of the philosophy of divinity. By drawing from Jacques Derrida's thoughts on deconstruction, this paper aims to show an attempt to delay logocentrism in metaphysical theology. Deconstruction uncovers the existence of différance which suspends the dependence of theology on logos through metaphor. Metaphors do not come from the mind (logos), but imagination (terra incognita). The talk about Godhead (Theos) through metaphor postpones logocentrism which believes that metaphysics and theology are a unity that can never be separated. Abstrak. Teologi metafisik yang menekankan kemampuan untuk menggapai “kebenaran utuh,” atau yang disebut logosentrisme, tentang Allah telah berhasil melahirkan penyimpangan pola beragama yang penuh kekerasan. Penyimpangan akibat teologi metafisik ini juga berujung pada krisis di dalam tubuh filsafat ketuhanan. Dengan menimba dari pemikiran Jacques Derrida tentang dekonstruksi, tulisan ini hendak memperlihatkan sebuah upaya menunda logosentrisme dalam teologi metafisik. Dekonstruksi membuka selubung keberadaan différance yang menunda ketergantungan teologi terhadap logos melalui metafor. Metafor tidak datang dari pikiran (logos), melainkan imajinasi (terra incognita). Pembicaraan tentang Allah (Theos) melalui metafor menunda logosentrisme yang meyakini bahwa metafisika dan teologi adalah satu kesatuan yang tidak pernah terpisahkan.
Keywords