Jurnal Veteriner (Oct 2015)

Behavior of Bali Starling at Bali Barat National Park and Nusa Penida Island (PERILAKU JALAK BALI DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT DAN PULAU NUSA PENIDA)

  • Sudaryanto .,
  • Tjut Sugandawaty Djohan,
  • Satyawan Pudyatmoko,
  • Jusup Subagja

Journal volume & issue
Vol. 16, no. 3
pp. 364 – 370

Abstract

Read online

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) sejak tahun 1966 dimasukan oleh International Union forConservation of Nature (IUCN) Red List of Threatened Species dan Convention on International Trade inEndangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Jalak Bali dikelompokan sebagai satwa terancampunah dengan kategori kritis (Critically Endangered) dan di Indonesia telah dilindungi sejak tahun 1970.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat danPulau Nusa Penida untuk konservasi burung tersebut. Metode yang digunakan adalah scan samplingdengan instataneous sampling. Perilaku Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat terdiri dari terbang17%, makan buah 3%, makan serangga 1%, menelisik bulu 15%, menegakkan jambul 6%, bobbing 7%,berkicau 40%, minum 0,5%, dan berjalan 10%. Sementara di Nusa Penida pada musim hujan terdiriterbang 13%, makan buah 19%, makan serangga 4%, menelisik bulu 7%, menegakkan jambul 7%, bobbing8%, berkicau 11%, minum 1%, 1% mandi, berjalan 16% , bersarang 2%, mengeram 9% dan mengasuh anak3%, dan di Nusa Penida pada musim kemarau terdiri terbang 11%, makan buah 9%, makan serangga21%, menelisik bulu 7%, menegakkan jambul 6%, bobbing 7%, berkicau 9%, minum 2%, mandi 1%, berjalan18% , dan bersarang 8%. Jalak Bali berkembang biak di Nusa Penida pada musim hujan dan musimkemarau, tetapi di Taman Nasional Bali Barat pada musim hujan.

Keywords