Depik Jurnal (Aug 2018)
Status mutu air dan kandungan logam berat pada air dan sedimen di muara Krueng Aceh, Kota Banda Aceh
Abstract
The aim of this research was to examine the status of water qaility of the Krueng Aceh estuary and heavy metal content in water and sediment. Data were taken by direct measurement in the field (in situ) and in the laboratory (ex situ). Three sampling stations were determined by purposive sampling, namely; in the left bank (nearest location with TPA), right bank (nearest location to market) and middle river (middle river area often passed by fisherman boat). Heavy metal analysis was conducted using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) method and water quality status determined by STORET method. Based on the research result showed that that water quality parameters that have passed the standard of PP RI No. 82 Year 2001 Group III is TDS with an average value of 3332.78 mg / L, Pb with an average value of 0.052 mg / L, and Cd with an average value of 0.015 mg / L. The quality status of Krueng Aceh estuary water is classified into a moderate polluted or class C with a score of -23. The highest heavy metal content found in water sample is Pb with concentration of 0.106 mg / L. While, the average value of Pb was 0.052 mg / L and Cd was 0.015 mg /L, its have passed the quality standard specified in PP RI no. No. 82 of 2001. In addition, the highest heavy metal content found in sediment was Zn with the concentration of 29.633 mg /kg and its average value was still below the standard set by ANZECC ISQG-Low. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status mutu kualitas air muara Krueng Aceh dan kandungan logam berat yang terdapat pada air dan sedimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data parameter yang diambil melalui pengukuran langsung di lapangan (in situ) dan di laboratorium (ex situ). Penentuan stasiun sampling secara purposive, yaitu pada muara Krueng Aceh dengan menetapkan tiga titik sampling yaitu pada tepi kiri (lokasi terdekat dengan TPA), tepi kanan (lokasi terdekat dengan pasar) dan tengah sungai (daerah tengah aliran sungai yang sering dilalui boat nelayan). Analisis logam berat dilakukan dengan metode SSA (Spektrofometri Serapan Atom) dan status mutu air ditentukan dengan metode STORET. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui parameter kualitas air yang telah melewati baku mutu PP RI No 82 Tahun 2001 Golongan III adalah TDS dengan dengan nilai rata-rata 3332,78 mg/L, Pb dengan nilai rata-rata 0,052 mg/L, dan Cd dengan nilai rata-rata 0,015 mg/L. Status mutu air muara Krueng Aceh diklasifikasikan ke dalam tercemar sedang atau kelas C dengan skor -23. Kandungan logam berat tertinggi yang ditemukan pada sampel air di muara Krueng Aceh adalah Pb dengan konsentrasi 0,106 mg/L. Nilai rata-rata Pb 0,052 mg/L dan Cd 0,015 mg/L telah melewati baku mutu yang ditetapkan dalam PP RI No. 82 Tahun 2001. Kandungan logam berat tertinggi yang ditemukan pada sampel sedimen di muara Krueng Aceh adalah Zn dengan konsentrasi 29,633 mg/Kg dan nilai rata-ratanya masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan oleh ANZECC ISQG-Low.