Jurnal Ilmu Sosial Mamangan (Jun 2017)

Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Menciptakan Masyarakat Sadar Wisata Di Kawasan Wisata Pantai Padang, Kota Padang

  • Alna Hanana,
  • Novi Elian,
  • Revi Marta

DOI
https://doi.org/10.22202/mamangan.1886
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 34 – 46

Abstract

Read online

Tourism is an important asset to regional income and a place of creativity promote the region characteristics. This study aims to analyze persuasive communication strategy conducted by Government, analyzing the communication barriers that occur in the process of forming a tourism conscious society, and purpose the mode of persuasive messages and effective communication media designed to build a tourism conscious society. This study uses a qualitative approach to get the facts from the symptoms that exist and seek information factually. The results show the main persuasive communication strategy undertaken by the government is forming a ‘pokdarwis’ (tourism awareness group). However, this strategy can still be used in various forms, such as: pokdarwis has not acted as an agent of change, unclear tasks distribution in pokdarwis group, un-maximized media, uncontinuity press release, and no synergy among stakeholders. A persuasive message form that can be designed to maximize this communication strategy can be a one-sided and two-sided message. The good government and groups that have been formed this hopefully can use the media consistently so that messages can reach various layers of society. Media that could be matches with the target audience were print media media, outdoor media, group communication media, personal communication channels and internet. Pariwisata merupakan asset yang sangat penting dalam menyumbang terhadap pendapatan daerah dan ajang kreativitas untuk memperkenalkan ciri khas daerah. Untuk itu, penting strategi komunikasi persuasif sebagai faktor penarik kunjungan wisatawan. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang, hambatan komunikasi dalam proses pembentukan masyarakat sadar wisata, dan menawarkan pesan persuasif dan media komunikasi efektif yang dapat dirancang untuk membentuk masyarakat sadar wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual. Hasil penelitian menunjukkan strategi komunikasi persuasif utama yang dilakukan oleh pemerintah berupa pembentukan pokdarwis (kelompok sadar wisata). Strategi ini masih menemui berbagai hambatan dalam pelaksanaannya, seperti: pokdarwis belum bertindak sebagai agent of change, tidak duduknya tugas di kelompok pokdarwis, media yang belum dimaksimalkan, tidak adanya kontinuitas press release, dan tidak adanya sinergi antar stakeholder. Bentuk pesan persuasif yang dapat dirancang untuk memaksimalkan strategi komunikasi ini bisa berupa one-side issue dan two-side issue message. Media yang cocok dengan target khalayaknya di antaranya media cetak, media luar ruang, media komunikasi kelompok, saluran komunikasi pribadi dan internet.

Keywords