Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif (Jul 2024)
Pemetaan daerah rawan banjir berbasis SIG dan AHP di Perkotaan Singaraja, Bali
Abstract
Singaraja, ibukota Kabupaten Buleleng, Bali, memiliki kondisi geografis dataran rendah sempit dan berbukit yang berpotensi mengakibatkan bencana seperti banjir/banjir bandang dan tanah longsor. Sebagai upaya mitigasi dan pengendalian banjir diperlukan pemetaan potensi rawan bencana untuk menjadi dasar penentuan arah kebijakan dalam pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah rawan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan tiga pembeda yaitu (1) penggunaan lahan, (2) kelerengan, dan (3) curah hujan. Data curah hujan dari periode 2018-2022 dikumpulkan dari 5 stasiun/pos pantau milik BMKG. Dari Analytic Hierarchy Process (AHP) diperoleh bobot untuk penggunaan lahan adalah 0,2358, bobot kelerangan sebesar 0,4928, dan bobot pada curah hujan 0,2713. Analisis dengan metode Overlay Intersection pada ArcGIS 10.8 menunjukkan 5,3 km2 (11,9 % wilayah) merupakan area paling rawan banjir, sementara area paling aman seluas 4,06 km2. Hasil pemetaan ini sesuai dengan laporan kejadian banjir ekstrem yang pernah terjadi pada tahun 2018 dan 2021 di daerah-daerah tersebut.
Keywords