Sari Pediatri (Aug 2020)

Gangguan Perilaku pada Anak Perempuan dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital: Persepsi Orang Tua

  • Nida Hanifah,
  • Annastasia Ediati,
  • Mahayu Dewi Ariani,
  • Sultana MH Faradz,
  • Agustini Utari

DOI
https://doi.org/10.14238/sp22.2.2020.65-70
Journal volume & issue
Vol. 22, no. 2
pp. 65 – 70

Abstract

Read online

Latar belakang. Paparan androgen sejak prenatal diduga berdampak pada banyak aspek perkembangan anak perempuan dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK). Namun, data mengenai gangguan emosi atau gangguan perilaku pada anak dengan HAK di Indonesia masih terbatas. Tujuan. Mengetahui problem emosi/perilaku pada anak dengan HAK. Metode. Penelitian ini menggunakan desain belah lintang. Subyek penelitian diambil dari 11 anak perempuan dengan HAK berumur 6-18 tahun. Kontrol (n=11) diambil dari anak tanpa HAK dengan umur dan jenis kelamin yang sesuai dengan sampel. Data diambil dengan kuesioner CBCL/6-18 yang diisi oleh orang tua. Analisis data menggunakan Uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan skor antara anak dengan HAK dan tanpa HAK. Hasil. Terdapat perbedaan perilaku yang signifikan antara anak dengan HAK dan kontrol (p<0,05) dalam hal problem sosial, problem perhatian, perilaku agresif, dan gangguan perilaku secara keseluruhan (skor total). Ada kecenderungan anak dengan HAK mengalami lebih banyak problem internalisasi daripada anak tanpa HAK, tetapi statistik kurang mendukung (p=0,052). Namun demikian, nilai T-score pada anak dengan HAK masih dalam rentang normal (T<65). Kesimpulan. Asesmen dan pendampingan psikologis bagi anak dengan HAK sangat diperlukan, terutama pada anak perempuan dengan HAK. Penanganan HAK secara dini dapat segera dilakukan untuk mencegah eskalasi problem psikologis pasca pubertas.

Keywords