Majalah Kardiologi Indonesia (Oct 2013)
Interpretasi Hasil Pemeriksaan MRI Kardiak pada Penyakit Jantung Koroner
Abstract
Seorang pasien dapat didiagnosis penyakit jantung koroner (PJK) melalui empat cara: kematian jantung mendadak, sindrom koroner akut, angina pektoris stabil paska revaskularisasi, dan hasil diagnostik noninvasif (Computed Tomography scan/CT scan koroner, Single Photon Emission Computed Tomography Myocardial Perfusion Imaging/SPECT MPI nuklir atau Magnetic Resonance Imaging/MRI)1. Pemeriksaan noninvasif memegang peranan penting, yaitu sebagai satu-satunya cara mendiagnosis PJK asimtomatik. Oleh sebab itu, pemahaman mengenai interpretasi hasil pemeriksaan noninvasif seperti CT scan koroner, SPECT MPI nuklir atau MRI kardiak dimasukkan dalam kompetensi dasar program pendidikan spesialis jantung dan pembuluh darah menurut Kolegium PERKI.