Jurnal Teknik Industri (Jan 2008)

PENENTUAN URUTAN PERAKITAN PRODUK MULTIAKSIAL ORTOGONAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TITIK LOKASI MATING DAN VOLUME KOMPONEN

  • Alfadhlani Alfadhlani,
  • Isa Setiasyah Toha

Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 124 – 137

Abstract

Read online

This paper proposes the development of assembly sequence generation method for non sheet metal mechanical product which assembled by using orthogonal multi-axial orientation. The proposed method, removes exploded view generation, liaison diagram generation, manually precedence analysis and precedence relation generation step by using the main information from each steps i.e. mating, volume, and mating location point of contacted components on the final assembly. These information are used as component selection priority rule and can be extracted directly from CAD data base. Assembly sequence is generated by using 3D solid model as input in the form of stacked drawing. Feasibility of assembly sequence is performed by considering components and sub-assembly stability in assembly process, geometrical constraint, accessibility and fasteners. The proposed method is examined by using Bench Vice and provides a fisible assembly sequence as a result. Abstract in Bahasa Indonesia: Makalah ini menjelaskan pengembangan metode penentuan urutan perakitan produk mekanik non sheet metal dengan orientasi perakitan multiaksial ortogonal. Metode yang dikembangkan pada makalah ini menghilangkan tahapan pembentukan gambar urai, pembentukan diagram liaison, analisis preseden secara manual dan pembentukan hubungan preseden. Hal tersebut dilakukan dengan langsung menggunakan informasi utama dari setiap langkah yaitu mating, volume, dan lokasi titik mating komponen yang kontak pada perakitan akhir. Informasi tersebut digunakan sebagai kriteria aturan prioritas pemilihan komponen dan dapat diperoleh langsung dari basis data CAD. Penentuan urutan perakitan dilakukan dengan input gambar solid 3D dalam bentuk gambar tumpuk. Jaminan fisibilitas urutan perakitan yang terbentuk dilakukan dengan mempertimbangkan masalah stabilitas komponen dan sub perakitan selama proses perakitan, pembatas geometri, aksesibilitas dan pengencang. Pengujian algoritma dilakukan pada Bench Vice dan menghasilkan urutan perakitan yang fisibel. Kata kunci: urutan perakitan, CAD, mating, pembatas preseden, kolisi, interferensi

Keywords