Dental Journal (Dec 2011)

The effect of spirulina gel on fibroblast cell number after wound healing

  • Fitria Rahmitasari,
  • Wisnu Setyari J,
  • Ester Arijani Rachmat

DOI
https://doi.org/10.20473/j.djmkg.v44.i4.p192-195
Journal volume & issue
Vol. 44, no. 4
pp. 192 – 195

Abstract

Read online

Background: Wound healing treatment after tooth extraction should be an important consideration due to mouth discomfort and pain. Spirulina (blue green algae) consists of C-phycocyanin, b–carotenoids, vitamin E, zinc, some other trace elements and natural phytochemical which are believed to act as antioxidant and takes part in wound healing process. Purpose: The purpose of this study was to examine the effect of spirulina gel on fibroblast cell number after wound healing process. Methods: Twenty eight males guinea pig are devided into four group, 7 guinea pig each. They are control group and treatment group which is given 0%, 3%, 6%, and 12% spirulina gel. After tooth extraction, histopathological evaluation was done to count fibroblast cell. The data was analyzed by One-Way ANOVA and Tukey HSD. Results: The research has proven the relation between the increased growth of fibroblast cell and spirulina gel application. The higher the doses, the more cell growth. Hence, there has been significant different (p < 0.05) among groups. Conclusion: Spirulina gel increases the number of fibroblast in wound after tooth extraction and 12% spirulina gel has the most potential ability.Latar Belakang: Proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi merupakan salah satu hal yang penting karena akan menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman dalam rongga mulut. Spirulina (Blue green Algae) mengandung C-phycocyanin, b-carotenoids, vitamin E, seng, beberapa trace elemen lainnya, dan phytochemical alami yang terbukti dapat berperan sebagai antioksidan dalam proses penyembuhan luka. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian gel spirulina terhadap jumlah sel fibroblas pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi. Metode: Dua puluh delapan ekor guinea pig jantan dibagi dalam 7 kelompok, masing-masing terdiri dari 4 ekor. Kelompok tersebut adalah kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberikan gel spirulina dengan konsentrasi 0%, 3%, 6%, dan 12%. Setelah pencabutan gigi, dilakukan penghitungan sel fibroblas dengan metode histopatologi. Hasil: Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pemberian gel spirulina terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas. Semakin tinggi dosis gel spirulina akan semakin meningkatkan jumlah sel fibroblas pula. Didapatkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p < 0,05). Kesimpulan: Gel spirulina meningkatkan jumlah sel fibroblas pada luka bekas pencabutan dan gel spirulina dengan konsentrasi 12% mempunyai kemampuan yang paling potensial.

Keywords