Sari Pediatri (Nov 2016)

Hubungan Antara Status Gizi dan Malaria Falciparum Berat di Ruang Rawat Inap Anak RS. St. Elisabeth Lela, Kabupaten Sikka, Flores, NTT

  • Theresa Laura Limanto

DOI
https://doi.org/10.14238/sp11.5.2010.363-6
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 5
pp. 363 – 6

Abstract

Read online

Latar belakang. Diseluruh dunia ditemukan 15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian tiap tahun. Di wilayah Indonesia bagian Timur, hanya 10% kasus malaria mendapat perawatan di fasilitas kesehatan yang memadai. Dilain pihak, malnutrisi bertanggung jawab pada lebih dari 50% angka kematian balita tiap tahun di negara berkembang.2 Malnutrisi juga meningkatkan risiko terhadap penyakit infeksi dan peningkatan angka kematian akibat penyakit infeksi tersebut. Tujuan. Menilai hubungan an tara status gizi dengan timbulnya penyulit pada malaria falciparum pada pasien usia 0-12 tahun yang dirawat di ruang rawat inap RS.St.Elisabeth Lela, kabupaten. Sikka, Flores, NTT. Metode. Dilakukan studi potong lintang dengan jumlah subjek 66 pasien malaria falciparum berusia 0-12 tahun di ruang rawat inap anak. Data didapat dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium. Hasil. Didapatkan 32 subjek dengan status gizi baik dan 3 subjek gizi buruk. Sembilanbelas subjek malaria falciparum menunjukkan satu atau lebih penyulit. Distres pernapasan adalah penyulit terbanyak yang ditemukan, pada 17 subjek. Uji chi square, ditemukan X2 hitung sebesar 11,419 dan koefisien kontingensi 0,384. Kesimpulan. Timbulnya penyulit pada malaria falciparum memiliki korelasi terhadap status gizi pasien, dengan kuat hubungan sebesar 0,384 kali

Keywords