Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan (Dec 2023)
Relasi Korupsi Politik dengan Perilaku Masyarakat dalam Pilkada Riau
Abstract
Provinsi Riau merupakan daerah yang memiliki tingkat korupsi yang tinggi dikalangan kepala daerahnya di Indonesia. Selain dari tingkat korupsi yang tinggi, perilaku masyarakat juga menujukkan kecendrungan perilaku transaksional dengan meminta imbalan, bantuan, oleh-oleh kepada kandidat-kandidat dalam proses pilkada. Begitupun elit dan masyarakat, seolah menyemai suburnya korupsi, dengan cara meminta sumbangan dan berbagai bentuk materi dan jasa kepada kandidat sehingga kandidat menjadi berbiaya tinggi dalam proses pilkada. Penelitian ini menggunakan perspektif kultural dalam menganalisis fenomena korupsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana hubungan perilaku masyarakat Riau dalam pilkada dengan perilaku korupsi kepala daerah. Dengan metode kualitatif, teknik pengumpulan data melalui indept interview, dan pemilihan informal melalui purposive sampling maka diperoleh temuan penelitian bahwa dalam proses pilkada Gubernur Riau, terdapat perilaku masyarakat, tokoh dan elit yang cendrung transaksional dengan berusaha meminta berbagai macam imbalan seperti uang, barang, jasa dan fasilitas kepada kandidat dalam proses pilkada. Perilaku demikian sudah jamak terjadi di Riau bahkan cendrung “berlebihan” sehingga hal ini berdampak kepada beban sosial dan beban tingginya biaya politik. Hal ini kemudian berimplikasi terhadap kencendrungan perilaku koruptif kepala daerah sebagaimana ditunjukkan oleh kasus terdakwa tiga Gubernur Riau. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat relasi perilaku masyarakat dan elit yang sering meminta uang, barang, jasa, bantuan dan fasilitas kepada calon kepala daerah atau kepala daerah dengan tingginya perilaku korupsi kepala daerah di Riau.