Jurnal Pangan dan Agroindustri (Dec 2013)
FORMULASI BISKUIT TINGGI SERAT (KAJIAN PROPORSI BEKATUL JAGUNG : TEPUNG TERIGU DAN PENAMBAHAN BAKING POWDER)
Abstract
Bekatul jagung merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan jagung menjadi beras jagung. Bekatul jagung dengan keunggulan memiliki kadar serat yang cukup tinggi (9.80%) maka bahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk beberapa proses perbaikan gizi dimana salah satunya untuk pembuatan biskuit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali pengulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan uji BNT atau DMRT dengan selang kepercayaan 5%. Biskuit terbaik parameter fisik kimia memiliki karakteristik kadar lemak 8.29%, kadar abu 2.56%, serat kasar 4.93%, daya patah 11.43 N, warna 3.60 (netral), rasa 3.35 (agak tidak menyukai), aroma 2.85 (agak tidak menyukai). Sedangkan biskuit terbaik parameter organoleptik memiliki karakteristik kadar lemak 6.18%, kadar abu 2.06%, serat kasar 3.57%, daya patah 3.87 N, warna 4.95 (agak menyukai), rasa 4.90 (agak menyukai), aroma 3.55 (agak tidak menyukai).