Jurnal Ternak Tropika (Dec 2023)
Pengaruh Bobot Awal Berbeda Terhadap Bobot Organ Dalam, Organ Luar Dan Kesehatan Kelinci Hycole
Abstract
Kelinci Hycole merupakan kelinci yang memiliki produktivitas yang tinggi dan juga adaptasi yang baik untuk pengembangan di Indonesia. Kelinci dapat dimanfaatkan untuk diambil karkas sebagai daging olahan yang memiliki gizi yang tinggi. Selain karkas, kelinci juga diambil non karkas sebagai konsumsi seperti organ dalam. Pertumbuhan kelinci dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, bobot badan, dan penyakit. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui untuk mengevaluasi bobot organ dalam dan organ luar serta kesehatan pada kelinci Hycole dengan bobot awal yang berbeda. Penelitian ini menggunakan bobot kelinci dibagi dalam 3 kelompok yang berbeda yaitu kelompok besar dengan bobot badan berkisar 2005-2315g, kelompok sedang dengan bobot badan berkisar 1695-1900g dan kelompok kecil dengan bobot badan berkisar 1540-1640g. Hasil penelitian yang didapat adalah bobot badan awal kelinci memberikan pengaruh (P< 0.01) terhadap bobot hati dan saluran pencernaan. Namun bobot hati dan jantung tidak dipengaruhi oleh bobot awal kelinci. Hal ini dapat dipengaruhi oleh fungsi dari organ pencernaan memiliki adaptasi untuk kerja yang lebih berat sehingga organ juga bertambah bobotnya. Bobot organ luar kelinci juga dipengaruhi oleh bobot badan kelinci. Kelinci dengan bobot badan kecil mudah terserang penyakit daripada kelinci besar, hal ini disebabkan kelinci kecil memiliki imun yang lemah dibanding kelinci besar. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bobot organ dalam (hati dan saluran pencernaan) dan organ luar (kepala dan kaki) dapat dipengaruhi oleh bobot badan awal kelinci. Kelinci dengan bobot awal yang besar memberikan bobot organ dalam dan organ luar yang besar. Penyakit kelinci pada umumnya yang terjadi pada bobot kelinci kecil dan sedang adalah diare dan scabies. Hal ini perlu penanganan lebih lanjut agar tidak mempengaruhi produktivitas.
Keywords