Techno (Apr 2016)
TINJAUAN TANAH SUBGRADE DI BAWAH BADAN JALAN TOL RUAS GEDAWANG-PENGGARON STA 6+200 SEMARANG JAWA TENGAH
Abstract
Tanah dasar (subgrade) dibawah tanah timbunan yang terletak pada STA 6+200 adalah claysilt . Di STA ini terjadi gerakan tanah di sisi badan jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau karakteristik tanah subgrade yang terletak di bagian bawah sisi badan jalan tersebut dan keterkaitannya dengan gerakan tanah yang terjadi. Ada 5 variasi benda uji yang digunakan pada penelitian ini (dengan kadar air yang berbeda), yaitu 10,59% , 25,19% , 30,06% , 45,93% , dan 50,67%. Selanjutnya dilakukan uji sifat mekanis tanah, yaitu uji CBR (terendam dan tidak terendam air) dan uji geser langsung. Hasil uji yang diperoleh berupa nilai CBR terendam air (soaked) sebesar 5,55% (w=10,59%) , 2,43% (w=30,06%) , dan 1,04% (w=50,67%), sedangkan untuk CBR tak terendam air (unsoaked) adalah 12,25% , 8,67%, 6,24%, 1,73%, dan 1,39%. Dari hasil uji geser langsung didapatkan nilai kohesi dan sudut gesek internal sebagai berikut : nilai kohesi 0,20 kg/cm2, 0,55 kg/cm2, 0,57 kg/cm2, 0,28 kg/cm2 dan, 0,28 kg/cm2, sedangkan sudut gesek internal tanah 26,05º, 24,60º, 23,42º, 16,69º, dan 15,76º.Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai CBR yang memenuhi syarat untuk subgrade berada pada kadar air maksimum w 30,06% (SR 48,62% yaitu 6,24%, nilai kohesi dan sudut gesek internalnya adalah c 0,57 kg/cm2 dan 23,42º. Pada kadar air yang makin tinggi akan menyebabkan tanah claysilt tersebut mengalami penurunan kuat geser dan daya dukung tanah yang ditandai dengan makin kecilnya sudut gesek internal dan nilai CBR nya.Untuk meningkatkan parameter kuat geser tanah dan daya dukung tanah, maka perlu suatu upaya yang harus dilakukan untuk mempertahankan atau mengurangi kadar air tanah yang berlebih dengan cara mengurangi ekses tekanan air pori. Untuk itu direkomendasikan pembuatan drainase terbuka atau drainase permukaan memanjang pada pada kaki lereng.