Jurnal Agrisep (Sep 2020)
SUSTAINABILITY ANALYSIS OF MILKFISH AQUABUSINESS MANAGEMENT ON SUMBAWA ISLAND: A BIOECOLOGY, TECHNOLOGY, AND ECONOMIC APPROACH
Abstract
Selama lebih dari tiga dekade, masyarakat pesisir telah mengelola dan memanfaatkan lahan pesisir Pulau Sumbawa untuk budidaya bandeng (Chanos chanos). Mereka memanfaatkan pasang surut dan topografi daratan pesisir untuk melakukan kegiatan di tambak. Bandeng dipilih karena: kegemaran masyarakat, organisme euryhaline, teknologi budidaya bandeng tergolong sederhana, biaya produksi rendah, dan sintasan tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui status keberlanjutan pengelolaan dimensi bioekologi, teknologi, dan ekonomi serta mengetahui atribut-atribut sensitif dari masing-masing dimensi. Keberlanjutan merupakan amanat dalam pengelolaan perikanan dunia dan Indonesia. Penelitian ini dilakukan di tiga kabupaten (Sumbawa, Dompu, Bima) selama Juni - Oktober 2018. Penghimpunan data menerapkan metode survey dependen dengan teknik sampling, dialog, observasi, dan dokumentasi. Pengolahan data menerapkan berbagai persamaan statistik dan non statistik. Analisis keberlanjutan menggunakan teknik penilaian untuk akuabisnis bandeng (Rapmilkfish). Hasil Analisis Rapmilkfish menunjukkan status keberlanjutan dimensi bioekologi 'Berkelanjutan', dimensi teknologi 'Cukup Berkelanjutan', dimensi ekonomi 'Kurang Berkelanjutan', dan atribut sensitif sebanyak 12 atribut. Dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan teknologi budidaya bandeng tergolong ramah lingkungan dan berkorelasi positif dengan kelestarian sumber daya alam. Sehingga, kegiatan budidaya bandeng dapat dilanjutkan tanpa harus menaikkan taraf teknologi budidaya bandeng dalam upaya meningkatkan produktivitas tambak.
Keywords