Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Dec 2024)
Analisis Framing Pemberitaan Program Kerja Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dalam Media Online Liputan6.Com Dan Republika.co.id
Abstract
The 2024 presidential election is becoming an important moment in the political landscape of Indonesia. Where Prabowo Subianto and Gibran Rakabuming Raka successfully won the majority of votes. One of their main campaign promises is a free lunch program aimed at students, which aims to improve nutrition, student well-being, and reduce the economic burden on families. This program covers various levels of education, from elementary school to high school, even including students in Islamic boarding schools. Although this program has good intentions, debates have arisen regarding sustainability, budget allocation, community welfare, including cuts to the free lunch program budget. Online media play a role in framing the policy and shaping public opinion. The purpose of this research is to describe how two online media portals, Liputan6.com and Republika.co.id, frame the news regarding the budget cuts of the controversial free lunch program. This research uses Robert N. Entman's framing analysis method. The results of the study show that the framing provided by Liputan6.com is more positive and emphasizes the government's rationalization and its efforts to expand the program's reach, whereas Republika.co.id focuses more on public concerns regarding the potential decline in food quality and fairness in the free lunch program. Pemilihan presiden tahun 2024 menjadi momen penting dalam lanskap politik di Indonesia. Dimana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berhasil memenangkan mayoritas suara. Salah satu janji kampanye utama mereka adalah program makan siang gratis yang disasarkan pada pelajar dan bertujuan untuk meningkatkan gizi, kesejahteraan siswa, serta mengurangi beban ekonomi keluarga. Program ini mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar, hingga menengah atas, bahkan termasuk santri di pesantren. Meskipun program ini memiliki niat baik, perdebatan muncul terkait keberlanjutan, alokasi anggaaran, kesejahteraan masyarakat, termasuk pemotongan anggaran dana program makan siang gratis. Media daring memiliki peran dalam membingkai kebijakan tersebut dan membentuk opini publik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana dua portal media online, Liputan6.com dan Republika.co.id membingkai pemberitaan mengenai pemotongan anggaran program makan siang gratis yang banyak menuai kontroversi. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing Robert N. Entman Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya framing yang diberikan oleh Liputan6.com lebih positif dan menekankan rasionalisasi pemerintah serta upayanya untuk memperluas jangkauan program, sedangkan pada Republika.co.id lebih menyoroti mengenai kekhawatiran publik terkait potensi penurunan kualitas makanan dan keadilan dalam program makan siang gratis tersebut.
Keywords