Jurnal Teknik Mesin (Mar 2017)

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP HASIL PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DENGAN METODE COMPOSTER TUB

  • Sindi Martina Hastuti,
  • Ganjar Samudro,
  • Sri Sumiyati

DOI
https://doi.org/10.22441/jtm.v6i2.1190
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2
pp. 114 – 118

Abstract

Read online

Pengelolaan terhadap sampah harus dilakukan secara menyeluruh agar tidak mencemari lingkungan. Banyaknya pepohonan yang ada di sekitar kita menyebabkan banyaknya sampah daun yang dihasilkan. Sampah daun merupakan salah satu sampah organik yang dapat dijadikan kompos. Pengomposan dapat dilakukan dengan memvariasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prosesnya, diantaranya adalah kadar air, ukuran bahan dan metode pengomposan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kadar air terhadap pengomposan sampah organik yaitu sampah daun kering dan menentukan kadar air optimum untuk pengomposan sampah organik berupa daun kering. Pengomposan dilakukan dengan menggunakan MOL tetes tebu dan memvariasikan kadar air (kadar air 40%, 50%, 60%). Ukuran bahan dicacah menjadi ukuran 1 cm. Waktu pengomposan berlangsung selama 30 hari menggunakan metode composter tub. Pengukuran suhu, pH dan kadar air dilakukan setiap hari. Berdasarkan hasil penelitian, kadar air yang optimum adalah 50% dengan hasil kadar C-Organik sebesar 31,883%, kadar N-Total sebesar 1,908%, rasio C/N sebesar 16,714, kadar P-Total sebesar 0,162%, dan kadar K-Total sebesar 1,276%. Sedangkan untuk hasil pengujian toksisitas menggunakan uji GI, nilai GI pada kadar air 50% adalah 104,69 yang menunjukkan bahwa kompos bebas toksik, sudah matang dan stabil. Kemudian dari hasil uji mikrobiologi menunjukan bahwa jumlah total koliform yang ada pada kompos tidak lebih dari 1000 MPN/gr yaitu 27 MPN/gr.