Masker Medika (Apr 2019)

FAKTOR-RAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ROBEKAN JALAN LAHIR PADA IBU BERSALIN DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2017

  • Helen Evelina Siringoringo

Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2
pp. 548 – 553

Abstract

Read online

Latar Belakang: Kejadian robekan lahir diseluruh dunia pada tahun 2009 terjadi 2,7 juta ibu bersalin mengalami ruptur perineum, angka ini diperkirakan akan meningkat 6,3 juta pada tahun 2050 seiring semakin tingginya bidan yang tidak meaksanakakan asuhan kebidanan dengan baik (Prawitasari, 2015). Berdasarkan data rekam medik RS. Bhayangkara tahun 2017 ibu bersalin normal sebanyak 194 orang dan yang mengalami robekan perineum sebanyak 55 orang (Rekam Medik RS Bhayangkara, 2017). Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan robekan jalan lahir pada ibu bersalin di RS Bhayangkara Palembang tahun 2017. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan penelitian Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin normal di RS Bhayangkara Palembang Tahun 2017. Sampel penelitian yaitu kasus : kontrol perbandingan 1 : 1. Subjek Penelitian kasus yaitu ibu bersalin dengan robekan perineum berjumlah 48 orang dan kontrol yaitu ibu bersalin normal normal berjumlah 48 orang. Tehnik Pengambilan sampel secara system random sampling. Hasil: analisa univariat didapatkan ibu yang mengalami robekan jalan lahir sebanyak 48 (50%), umur ibu berisiko sebanyak (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) sebanyak 9 responden (9,4%), paritas primigravida sebanyak 47 responden (49%), jarak kehamilan berisiko tinggi sebanyak 22 responden (22,9%), berat badan lahir tidak normal sebanyak 23 responden (24%). Berdasarkan analisa bivariat didapatkan hasil tidak ada hubungan umur dengan robekan jalan lahir (p value 0,726), tidak ada hubungan paritas dengan robekan jalan lahir (p value 0,256), tidak ada hubungan jarak kehamilan dengan robekan jalan lahir (p value 1,00), tidak ada hubungan berat badan lahir dengan robekan jalan (p value 0,632). Kesimpulan: Tidak ada hubungan umur, paritas, jarak kehamilan, berat badan lahir dengan robekan jalan lahir di RS Bhayangkara Palembang tahun 2017. The incidence of tears born all over the world in 2009 occurred 2.7 million maternal births having perineal rupture, this figure is expected to increase by 6.3 million by 2050 as midwives increasingly do not treat midwifery care properly (Prawitasari, 2015). Based on medical record data from the hospital. Bhayangkara in 2017 has as many as 194 maternity mothers and 55 rupture perineum (Medical Record Bhayangkara Hospital, 2017). The purpose of this study was to determine the factors associated with birth canal tears in maternity at Palembang Bhayangkara Hospital in 2017. The design of this study used analytical survey methods with the Case Control study design. The population in this study were all normal maternity mothers in Palembang Bhayangkara Hospital in 2017. The research samples were cases: comparison control 1: 1. Research subjects were 48 maternal rupture perai+nueumnd 48 normal control women. Technique of taking samples by system random sampling. The analysis used univariate and bivariate with Chi-Square test. Based on univariate analysis, it was found that mothers who experienced rupture perineum were 48 (50%), the risk of maternal age (<20 years and ≥ 35 years) was 9 respondents (9.4%), primigravida parity was 47 respondents (49%), the distance of high-risk pregnancies was 22 respondents (22.9%), abnormal birth weight was 23 respondents (24%). Based on bivariate analysis, it was found that there was no relationship between age with rupture perineum (p value 0.726), no relationship of parity with rupture perineum (p value 0.256), no relationship between the distance of pregnancy with rupture perineum (p value 1.00), there is no correlation between birth weight and rupture perineum (p value 0.632). Further research is suggested with different variables to obtain risk factors that cause the occurrence of rupture perineum.

Keywords