Sari Pediatri (Nov 2016)

Seroproteksi Antibodi Anti-pertusis pada anak usia 6 - 7 Tahun dengan Riwayat Vaksinasi DTP Dasar Lengkap dan Ulangan di Sekolah Dasar di Jakarta

  • Runi Deasiyanti

DOI
https://doi.org/10.14238/sp13.1.2011.26-32
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 1
pp. 26 – 32

Abstract

Read online

Latar belakang. Angka kejadian pertusis semakin meningkat selama dua dekade terakhir walaupun cakupan vaksinasi DTP sudah cukup tinggi. Peningkatan insidens kasus pertusis terutama terlihat pada usia remaja dan dewasa, sehingga menjadi sumber penular yang penting terhadap bayi kecil. Kekebalan yang menurun merupakan salah satu penyebab peningkatan insidens pertusis sehingga kebutuhan booster pertusis pada usia remaja dan dewasa menjadi perhatian para peneliti. Tujuan. Mengetahui proporsi seroproteksi dan rerata kadar antibodi anti-pertusis pada anak usia 6-7 tahun di Jakarta, baik yang mendapatkan vaksinasi dasar DTP (3 kali) maupun yang mendapatkan vaksinasi dasar dan ulangan (lebih dari 3 kali). Metode. Uji potong lintang deskriptif dilakukan di enam sekolah dasar di Jakarta selama Mei-Juli 2010. Subjek adalah anak usia 6-7 tahun (siswa SD kelas 1) yang telah mendapatkan vaksinasi DTP 3 kali atau lebih. Pada setiap subjek dilakukan pemeriksaan kadar antibodi anti-pertusis. Hasil. Subjek 75 orang anak, 38 lelaki dan 37 perempuan diikutsertakan dalam penelitian, rerata usia (6,2+0,41) tahun. Sebagian besar subjek (68%) memiliki status gizi baik dan 1 subjek (1,3%) dengan gizi buruk. Tiga puluh delapan (50,7%) subjek dengan riwayat vaksinasi DTP sebanyak 3 kali, 31 (41,3%) subjek dengan riwayat vaksinasi 4 kali, dan 6 (8%) subjek dengan riwayat vaksinasi 5 kali. Didapatkan proporsi antibodi antipertusis dengan seropositif 56%. Seroproteksi antibodi anti-pertusis pada subjek yang mendapatkan vaksinasi DTP 3 kali adalah 50%, pada subjek dengan riwayat vaksinasi 4 kali 54,8% dan pada subjek dengan riwayat vaksinasi 5 kali 100%. Rentang kadar antibodi anti-pertusis (0-1437,2) EU/mL. Nilai median seroproteksi antibodi anti-pertusis pada subjek dengan riwayat vaksinasi DTP 3 kali adalah 43,6 EU/mL, riwayat vaksinasi 4 kali 104 EU/mL, dan riwayat vaksinasi 5 kali 104,9 EU/mL. Kesimpulan. Kekebalan yang didapat dari vaksinasi tidak dapat bertahan lama, sehingga diperlukan pemberian vaksinasi ulangan (booster), baik pada usia 18-24 bulan dan usia sekolah (SD kelas 1). Selain itu juga perlu dipertimbangkan pemberian booster pada usia remaja.

Keywords