JABE (Journal of Accounting and Business Education) (Sep 2016)
PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI DENGAN PENDEKATAN BUKTI TRANSAKSI
Abstract
Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), siswa lebih diarahkan pada kompetensi keahlian yang dapat diterapkan secara langsung dalam dunia kerja. Salah satunya adalah dengan adanya mata pelajaran komputer akuntansi.Berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh peneliti pada proses pembelajaran komputer akuntansi di kelas XII Akuntansi SMK Widya Dharma Turen, diperoleh fakta bahwa penggunaan modul pembelajaran belum mampu mengatasi kesulitan belajar siswa. Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya penjelasan materi dalam modul tentang langkah-langkah dalam mengoperasikan program komputer akuntansi. Modul hanya berisi soal-soal yang dikerjakan oleh siswa dengan program komputer akuntansi. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengembangkan modul komputer akuntansi dengan pendekatan bukti transaksi. Pendekatan ini dipilih sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut serta agar modul ini mendekati kegiatan akuntansi secara nyata.Hal tersebut dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kompetensi lulusan siswa SMK yang dipersiapkan untuk siap terjun ke dunia kerja. Model pengembangan yang digunakan yaitu model Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan, pengembangan modul, uji kelayakan modul, revisi pertama, uji coba pengguna terbatas, revisi kedua, serta produk akhir. Uji kelayakan modul dilakukan oleh dua ahli, yaitu ahli materi dan ahli pengembangan bahan ajar, untuk melihat kualitas modul yang dihasilkan. Sedangkan uji coba pengguna terbatas dilakukan untuk melihat kelemahan-kelemahan yang ada dalam produk dilihat dari sudut pandang siswa. Berdasarkan uji kelayakan modul, ahli materi dan ahli pengembangan bahan ajar menyatakan bahwa modul telah valid untuk digunakan dengan persentase masing-masing 97,45% dan 100%. Setelah dilakukan revisi pertama berdasarkan kritik dan saran dari validator, kemudian modul diujicobakan pada siswa sebagai pengguna. Berdasarkan uji coba pengguna terbatas, modul dinyatakan valid dan layak digunakan dengan presentase 89,51%. Selanjutnya, dihasilkan produk akhir setelah dilakukan revisi kedua pada modul berdasarkan kritik dan saran dari pengguna. Keunggulan dari produk yang dikembangkan adalah penyusunan modul yang menggunakan pendekatan bukti transaksi dan pendekatan praktik, sehingga materi tersebut lebih mudah untuk dipahami dan dipraktikan oleh siswa.Namun di sisi lain, produk tersebut memiliki beberapa kekurangan, yaitu belum digunakannya semua jenis bukti transaksi di dalam modul, belum terujinya efektivitas modul dalam pembelajaran, serta terbatasnya validator yang hanya terdiri dari dua orang ahli. Oleh karena itu, saran peneliti untuk pengembangan produk lebih lanjut adalah penambahan jenis bukti transaksi di dalam modul, dilakukannya uji efektivitas modul dalam kegiatan pembelajaran, serta penambahan validator untuk meningkatkan objektivitas penilaian pada modul.