Jurnal Agrotek Tropika (Sep 2024)
AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK DAUN Asystasia gangetica (L.) T. Anderson TERHADAP BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) TERINFEKSI Ganoderma boninense
Abstract
Aktivitas antijamur ekstrak daun Asystasia gangetica (L.) T. Anderson diketahui mengandung senyawa kimia flavonoid, alkaloid, terpenoid, tanin, dan saponin yang berfungsi sebagai antijamur. Sementara itu senyawa kimia daun pada tanaman yang dapat bersifat antijamur terhadap Ganoderma boninense pada tanaman kelapa sawit diperoleh dengan cara ekstraksi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun A. gangetica sebagai antijamur pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan oleh patogen G. boninense. Penelitian dilakukan di rumah kaca dengan metode rancangan acak lengkap non faktorial pada taraf nyata 95%. Pengujian konsentrasi ekstrak daun A. gangetica 1 mg/mL, 2 mg/mL, 4 mg/mL, dan 8 mg/mL sebanyak 50 mL/tanaman menggunakan teknik siram keliling. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun A. gangetica pada tanaman terinfeksi umur 8 bulan setelah inokulasi dosis 8 mg/mL dapat memacu pertumbuhan vegetatif tanaman, yaitu: tinggi tanaman (78,7 cm), jumlah daun (11,3 helai), diameter batang (25,7 mm), dan jumlah klorofil daun 57 SPAD (Soil Plant Analyses Development), rata-rata kejadian penyakit (11,12%), dan keparahan penyakit (7,88%). Analisis histologis akar tanaman yang terinfeksi menunjukkan di sel parenkim dari ikatan pembuluh telah hancur, tetapi bibit kelapa sawit yang diberi ekstrak daun A. gangetica memiliki sel yang utuh, dan sehat. Aktivitas antijamur metabolit sekunder A. gangetica berpotensi menekan perkembangan patogen G. boninense pada bibit kelapa sawit di rumah kaca.
Keywords