Jurnal Teknik ITS (Mar 2013)

Studi Penggunaan Bambu sebagai Material Alternatif Pengganti Kayu untuk Bahan Pembuatan Bangunan Atas dengan Metode Wooden Ship Planking System

  • Alfadi Akbar,
  • Heri Supomo

Journal volume & issue
Vol. 2, no. 1

Abstract

Read online

Kayu jati sebagai material dasar pembangunan kapal kayu terus mengalami kenaikan harga. Bambu Betung (Dendrocalamus asper) sebagai material alternatif memiliki keunggulan sifat mekanis yang baik, laju pertumbuhan yang cepat, dan mudah dibudidayakan. Namun demikian, pengaplikasian bambu Betung sebagai komponen konstruksi perlu dibuat dalam bentuk laminasi untuk mengatasi anatomi bambu yang berongga. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai kuat tarik dan kuat tekan bambu laminasi yang memiliki dua variasi bentuk penampang bilah T dan persegi empat sebagai lamina dengan sudut 90° antar lapisan, untuk diaplikasikan pada bangunan atas kapal kayu 5 GT, 15 GT, dan 30 GT serta mengetahui biaya produksi bambu laminasi untuk pembuatan bangunan atas kapal kayu 30 GT. Di dalam tugas akhir ini, dilakukan pengujian tarik dan pengujian tekan pada masing –masing variasi bambu laminasi. Dengan mengetahui dimensi penampang, kebutuhan bambu laminasi dapat diketahui untuk dibandingkan dengan kebutuhan kayu jati satu bangunan atas. Dari hasil pengujian diketahui bahwa kuat tarik bambu laminasi variasi satu dan variasi dua masing-masing adalah 79.68 N/mm2 dan 95.03 N/mm2. Kuat tekan variasi satu dan variasi dua adalah 31.47 N/mm2 dan 31.33 N/mm2. Dimensi penampang Deck Beam dengan bambu laminasi untuk kapal 5 GT, 15 GT, dan 30 GT secara berurutan adalah 50 x 70 mm, 80 x 80 mm, dan 80 x 90 mm. Dimensi penampang penegar dinding, secara berurutan adalah 50 x55 mm, 60 x 75 mm, dan 65 x80 mm. Sementara untuk tebal kulit bangunan atas, secara berurutan adalah 18 mm, 35 mm, dan 35 mm. Biaya produksi bambu laminasi untuk bangunan atas kapal 30 GT adalah Rp 4.981.297,00.

Keywords