Pelataran Seni: Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni (Sep 2016)

Perkembangan Musik Tradisional Sattung Suku Bajau Rampa

  • Syahlan Mattiro

DOI
https://doi.org/10.20527/jps.v1i2.5194
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 2
pp. 101 – 122

Abstract

Read online

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian adalah kesenian musik tradisional sattung pada Suku Bajau di Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Masyarakat Desa Rampa memiliki seni musik instrumental (alat bunyi-bunyian) yang diiringi olah vokal (menyanyi). Permainan alat musik sattung diiringi oleh penyanyi yang menyanyikan syair iko-iko. Kemudian, di sana juga terdapat seni tari tradisionalnya yakni tari tombak. Dalam perkembangannya, kesenian musik tradisional sattung mengalami perubahan secara dinamis menjelang akhir tahun 1990-an, yakni sudah mulai jarang dimainkan. Kemudian muncul grup musik Alahai Pusaka Laut yang diketuai Daeng Muhtar, seniman musik Bajau Bajau Rampa. Muhtar mengembangkan musik alahai khas Bajau Rampa dengan mengadopsi beberapa alat musik dari Suku Bajau Rampa, Banjar, Arab dan alat musik modern seperti gambus, panting, biola, suling, ketipung, kontrabass, gitar eletrik dan rebana. Hal ini akibat adanya pengaruh “musik pesisiran” yang berkembang di Kabupaten Kotabaru.

Keywords