Pengarah (Jul 2020)

Survei Terhadap Penggunaan Nama Yesus dalam Teks-Teks Terkait Pengusiran Setan di Perjanjian Baru

  • Abel Kristofel Aruan

DOI
https://doi.org/10.36270/pengarah.v2i2.26
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 2
pp. 89 – 101

Abstract

Read online

Artikel ini ditulis berdasarkan sebuah dugaan bahwa ada praktik-praktik pengusiran setan yang menggunakan penyebutan nama Yesus atau frasa “dalam/demi nama Yesus” dalam proses ritualnya. Survey dilakukan terhadap ayat-ayat di Perjanjian Baru yang terkait dengan preskripsi maupun kisah-kisah pengusiran setan. Melalui metode penelitian literatur (kepustakaan), artikel ini mencoba mempertanyakan apakah praktik pengusiran setan mengharuskan seseorang untuk mengucapkan nama Yesus sebagai syarat agar ritual berhasil atau tidak. Tulisan ini akan menggolongkan ayat-ayat ke dalam tiga kategori: (1) ayat-ayat terkait pengusiran setan yang tidak mengandung pengucapan nama Yesus (Mat. 8:16; 9:34; 12:24, 27-28; 17:19; Mrk. 1:34); (2) ayat-ayat narasi pengusiran setan yang memunculkan frasa “dalam/demi nama Yesus” dalam narasinya (Mat. 7:22; Mrk. 16:17; Mrk 9:38; Luk. 9:49); dan (3) ayat-ayat narasi pengusiran setan yang tokohnya mengucapkan “dalam/demi nama Yesus” secara verbal (Kis. 16:18; 19:13). Melalui penelusuran sejauh ini, artikel ini menyimpulkan bahwa teks-teks Perjanjian Baru tidak mengharuskan seseorang untuk mengucapkan nama Yesus ketika mengusir setan. Apa yang paling penting dalam proses pengusiran setan adalah relasi antara pengusir setan dengan Yesus serta keyakinan terhadap kuasa pengusiran setan yang diberikan oleh Yesus.

Keywords