Consilium (Jun 2023)

Analisis Strategi Coping Generasi Z: Tinjauan terhadap Emotion-Focused Coping dan Problem-Focused Coping

  • Rahmah Rezki Elvika,
  • Romi Fajar Tanjung

DOI
https://doi.org/10.37064/consilium.v10i1.15334
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 1
pp. 19 – 31

Abstract

Read online

Tujuan Penelitian: Penelitian ini ingin mengetahui strategi coping Generasi Z saat berhadapan dengan masalah yang ditinjau dari dua jenis coping yaitu emotion-focused coping dan problem-focused coping.Metode Penelitian: Penelitian merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Partisipan penelitian yaitu 83 orang Generasi Z berstatus mahasiswa pada program studi psikologi yang ada di salah satu universitas negeri di Sumatera Barat yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Kriteria partisipan dibatasi hanya pada mahasiswa yang tergolong dalam kategori Generasi Z dengan tahun kelahiran diantara tahun 1997 hingga 2012. Data penelitian diperoleh menggunakan skala coping yang terdiri dari 49 item mewakili dimensi emotion-focused coping dan problem-focused coping, yang merupakan hasil adaptasi dari skala coping Lazarus dan Folkman (1984). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan ANOVA satu jalur.Hasil Penelitian: Berdasarkan perbandingan mean yang diperoleh dari dua jenis coping, 79.52% Generasi Z memiliki kecenderungan menggunakan strategi coping jenis emotion-focused coping dalam menghadapi masalah maupun tekanan. Hanya 1.20% yang mampu menerapkan kedua jenis coping secara seimbang, sementara persentase sisanya menggunakan coping jenis problem-focused coping.Kesimpulan: Generasi Z menghadapi berbagai masalah dan tekanan. Sebanyak 48.19% partisipan menganggap hal-hal terkait perkuliahan sebagai sumber utama stres, sementara sisanya menganggap hal-hal terkait masalah keluarga, teman, hubungan dengan pasangan, ekonomi, dan masa depan sebagai sumber utama stres yang paling menekan bagi generasi Z. Sebagai upaya mengatasinya, mayoritas para Generasi Z ini menghadapi masalah atau tekanan tersebut dengan fokus pada penyelesaian dampak emosi yang ditimbulkan (emotion-focused coping).Implikasi: Meredakan dampak emosi yang muncul akibat suatu stressor merupakan cara yang digunakan oleh mayoritas Generasi Z saat berhadapan dengan masalah atau tekanan. Sehingga penting juga untuk mengarahkan para Generasi Z untuk juga mengasah keterampilan yang mendukung coping jenis problem-focused coping. Hal ini dimaksudkan agar tidak hanya emosi yang diselesaikan, namun juga masalah yang ada.

Keywords