Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan (Apr 2017)

SANITASI TEPUNG KULIT SINGKONG

  • Virgananda Ulfa Kharisma,
  • Indah Werdiningsih,
  • muryoto muryoto

Journal volume & issue
Vol. 8, no. 3
pp. 131 – 138

Abstract

Read online

Limbah kulit singkong yang tidak ditangani dengan baik akan menjadi tempat berkembang-biak-nya bakteri dan kuman yang akan mengakibatkan gangguan kesehatan. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, karena kulit singkong masih mempunyai kandungan gizi yang cukup, maka dapat dimanfaatkan kembali sebagai tepung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk me-ngetahui perbedaan lama waktu simpan dan penerimaan keadaan fisik (warna, bau, tekstur) dari tepung kulit singkong yang dibuat dengan empat perlakuan secara sanitasi dengan mengguna-kan 10 tahap pengolahan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen dengan desain post test only. Analisis dilakukan secara deskriptif dan analitik dengan uji one way Anova pada α 0,05. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa secara analitik ada perbedaan rerata peneri-maan keadaan fisik (bau, warna, tekstur) tepung kulit singkong antara perlakuan P1, P2, P3 dan P4, dengan formulasi F1 sampai dengan F6. Pada perlakuan P3, formulasi F3, F4 dan F5 me-rupakan formulasi yang dapat menggantikan tepung terigu sebesar 20- 60 % dan ada perbeda-an lama waktu simpan tepung kulit singkong antar perlakuan P1, P2, P3 dan P4. Dengan meng-gunakan metoda perhitungan ESS, lama waktu simpan terlama adalah perlakuan P1, yaitu sela-ma 120 hari 18 jam.