Masker Medika (Nov 2021)
ANALISA METODE FIKSASI KERING MENGGUNAKAN GIEMSA DAN FIKSASI BASAH MENGGUNAKAN PAPANICOLAOU PADA PEMERIKSAAN PAP SMEAR
Abstract
Kanker serviks adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan penyebaran sel abnormal yang terjadi di serviks. World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua pada perempuan dari seluruh penyakit kanker yang ada. Pap smear merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks. Pemeriksaan pap smear menggunakan bahan pemeriksaan swab vagina yang harus dilakukan fiksasi basah sebelum pewarnaan papanicolaou dan fiksasi kering sebelum pewarnaan giemsa. Penelitian bertujuan untuk menganalisa metode fiksasi basah menggunakan pewarnaan papanicolaou dan fiksasi kering menggunakan pewarnaan giemsa pada pemeriksaan pap smear yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Dyatnitalis Palembang. Jenis penelitian menggunakan cross sectional dengan rancangan penelitian menggunakan intact group comparison. Sampel terdiri atas 8 responden masing-masing dilakukan fiksasi basah diwarnai dengan papanicoloau dan fiksasi kering diwarnai dengan giemsa. Penelitian dilakukan mulai dari persiapan pasien, pengambilan bahan pemeriksaan, pengolahan bahan pemeriksaan, analisis dan hasil pemeriksaan. Hasil uji Chi-Square diketahui bahwa nilai signifikan adalah p = 0,064. Nilai p yang didapatkan adalah p˃0,05. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara metode fiksasi kering menggunakan giemsa dan fiksasi basah menggunakan papanicolaou pada pemeriksaan pap smear.
Keywords