Sari Pediatri (Nov 2016)

Karakteristik Keterlambatan Bicara di Klinik Khusus Tumbuh Kembang Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Tahun 2008 - 2009

  • Attila Dewanti,
  • Joanne Angelica Widjaja,
  • Anna Tjandrajani,
  • Amril A Burhany

DOI
https://doi.org/10.14238/sp14.4.2012.230-4
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 4
pp. 230 – 4

Abstract

Read online

Latar belakang. Keterlambatan berbicara dan berbahasa adalah masalah yang cukup umum pada anakanak usia 2-5 tahun. Prevalensi dari keterlambatan berbicara dan berbahasa bervariasi antara 1%-32% pada populasi normal, dipengaruhi berbagai faktor dan menurut metode yang digunakan untuk mendiagnosis. Keterlambatan dalam gangguan perkembangan berbicara dapat merupakan gejala dari berbagai penyakit, seperti keterbelakangan mental, gangguan pendengaran, gangguan bahasa ekspresif, autisme, selektif mutisme, afasia reseptif dan cerebral palsy, dan penyakit lainnya. Gangguan berbicara mungkin sekunder karena keterlambatan perkembangan atau disebabkan bilingualisme. Tujuan. Mengetahui karakteristik keterlambatan bicara di Klinik Khusus Tumbuh Kembang (KKTB) RSAB Harapan Kita, Jakarta. Metode. Desain penelitian deskriptif retrospektif dari rekam medik pasien baru berusia 1-5 tahun yang datang ke KKTK RSAB Harapan Kita pada Januari 2008 sampai dengan Desember 2009. Hasil. Terdapat 260 pasien baru dengan keterlambatan bicara di KKTK RSAB Harapan Kita, 116 (44,6%) anak dengan diagnosis developmental dysphasia. Dijumpai 69,6% kasus, diagnosis ditegakkan pada usia antara 13-36 bulan, dan lebih banyak anak laki laki 185 (71,2%) anak. Latar belakang pendidikan ibu pasien 65,8% berpendidikan tinggi. Kesimpulan. Keterlambatan bicara di KKTK sebagian besar adalah developmental dysphasia. Ibu pasien membawa ke KKTK pada usia dini sehingga dapat ditindaklanjuti dan diterapi lebih cepat sehingga mendapat luaran yang lebih baik.

Keywords