Tataloka (Nov 2024)

Food Environment: Sebuah Kerangka Konseptual Untuk Analisis Spasial pada Stunting

  • Sri Tuntung Pandangwati,
  • Dodi Widiyanto

DOI
https://doi.org/10.14710/tataloka.26.4.280-293
Journal volume & issue
Vol. 26, no. 4
pp. 280 – 293

Abstract

Read online

Salah satu permasalahan ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional adalah tingginya angka prevalensi stunting di beberapa daerah. Berbagai program telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan ini, seperti pemberian bantuan makanan dan suplemen untuk perbaikan gizi, serta penyuluhan dan penggalakan vaksinasi balita. Sudah cukup banyak juga penelitian mengenai stunting, tetapi belum banyak penelitian yang meneliti permasalahan stunting dari sisi keruangan terutama yang melihat keterkaitan stunting dengan aksesibilitas pangan baik dari sisi geografis maupun ekonomi. Sudah cukup banyak riset dalam bidang ilmu perencanaan wilayah dan kota yang meneliti mengenai keterkaitan status gizi masyarakat (seperti obesitas atau malnutrisi) dengan aksesibilitas terhadap makanan sehat dan bergizi. Namun, penelitian serupa belum diaplikasikan pada konteks permasalahan stunting di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan utama dari artikel ini adalah untuk memformulasikan sebuah kerangka koseptual Food Environment (FE) yang dapat digunakan para perencana wilayah dan kota untuk menganalisis permasalahan stunting di Indonesia. Kerangka konseptual merupakan hasil sintesis dari literatur terdahulu mengenai konsep food environment dan disesuaikan dengan konteks di Indonesia. Berdasarkan hasil sintesis literatur, dirumuskan sebuah kerangka konseptual FE yang dapat digunakan sebagai dasar analisis spasial terhadap stunting. Dalam kerangka konseptual ini FE ditempatkan sebagai bagian dari sistem pangan keluarga dan individu. Namun, terdapat lima tantangan utama bagi penerapan kerangka konseptual FE yaitu ketersediaan dataset sumber pangan yang akurat, kategorisasi outlet pangan yang lebih spesifik, bagaimana mengakomodir keragaman jenis outlet pangan, bagaimana menganalisis dampak kesehatan dari keberadaan beragam outlet pangan secara simultan, dan penerjemahan aksesibilitas pangan.

Keywords