SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling (Oct 2021)

KeIayakan dan Keefektifan Sistem KonseIing Perilaku dengan Teknik Desensitisasi Sistematis daIam LMS Schoology untuk MeminimaIisasi Tingkat Kecemasan BeIajar Siswa

  • Ni Wayan Suari,
  • Kadek Suranata,
  • Gede Nugraha Sudarsana

DOI
https://doi.org/10.23916/08969011
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 3
pp. 197 – 212

Abstract

Read online

Studi ini bertujuan untukmenguji keberterimaan dan keefektivan panduan konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematis berbasis website LMS Schoology untuk meminimalisasi tingkat kecemasan belajar pada siswa SMP. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan langkah bersumber dari design 4D, yakni langkah devine, design, develop, dan desimintation. Untuk pengujian kelayakan panduan secara teoretis, 3 orang ahli bimbingan dan konseling danseorang konselor sekolah dilibatkan dalam menilai sistem dan panduan konseling. Untuk pengujian validitas emperis, 30 orang siswa diundang sebagai responden uji coba terbatas. Instrumen penilaian yang dipakai terdiri dari 14 poin pernyataan yang merujuk pada keberterimaan panduan dan skala kecemasan belajar siswa dipakai untuk indikator dampak antara sebelum dan setelah siswa mengikuti konseling. AnaIisis vaIiditas memakai formuIasi perhitungan content vaIidity ratio dari Iawshe. HasiI peneIitian menampakkan vaIiditas isi (CVI) sempurna dengan skor 1 yang menampakkan bahwasanya panduan konseIing behavioraI tenik desensitisasi sistematis yang dikembangkan memenuhi kriteria keIayakan. Tanggapan siswa terhadap keberterimaan, kemudahan akses, dan kebermanfaatan sistem dan panduan dengan index sebesar 93,57%, yang menampakkan respon mereka Sangat Baik. Hasil uji efektivitas dengan membandingkan tingkat kecemasan siswa antara sebelum dan setelah mengikuti program konseling yang menampakkan penurunan yang signifikan. Hal ini menampakkan panduan konseIing behavioraI teknik desensitisasi sistematis efektif untuk meminimaIisasi tingkat kecemasan beIajar siswa. HasiI peneIitian ini berimplikasi terhadap pengembangan layanan bimbingan dan konseling di sekolah untuk menurunkan tingkat kecemasan.

Keywords