Sari Pediatri (Nov 2016)

Perbandingan NaCl 3% dan Manitol pada Cedera Kepala Akibat Trauma di Ruang Rawat Intensif Anak

  • Rina Amalia C. Saragih,
  • Syilvia Jiero,
  • Johannes H. Saing,
  • Munar Lubis

DOI
https://doi.org/10.14238/sp16.6.2015.375-8
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 6
pp. 375 – 8

Abstract

Read online

Latar belakang. Manitol dan NaCL 3% merupakan agen hiperosmolar yang direkomendasikan pada pasien anak dengan cedera kepala akibat trauma. Beberapa penulis memberikan argumen bahwa larutan salin hipertonis lebih efektif, tetapi belum ada konsensus berkaitan dengan indikasi, konsentrasi, dan cara pemberian yang terbaik. Tujuan. Membandingkan pemakaian manitol dan NaCl 3% pada anak dengan cedera kepala akibat trauma yang dirawat di ruang rawat intensif dalam hal lama rawatan, mortalitas, dan gangguan elektrolit. Metode. Penelitian retrospektif dilakukan dengan pengumpulan data rekam medis pasien traumatic brain injury (TBI) yang dirawat di ruang rawat intensif anak RSUP H. Adam Malik selama kurun waktu Juni 2012 sampai dengan Mei 2013. Data dibagi atas dua kelompok, yaitu pasien yang mendapatkan manitol dan NaCl 3% sebagai agen hiperosmolar. Analisis statistik dilakukan dengan Mann Whitney U-test, chisquare, dan fisher exact test. Hasil. Subjek 47 orang pasien TBI, 29 di antaranya mendapatkan manitol dan 18 mendapat NaCl 3%. Perbandingan antara kelompok manitol dan NaCl 3% tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik dalam hal lama rawatan [(5,79 + 4,37 hari) vs (6,00 + 4,20 hari);p=0,733], mortalitas (44,44% vs 20,69%; p=0,083), dan gangguan elektrolit (37,93% vs 33,33%). Kesimpulan. Tidak ada perbedaan dalam hal lama rawatan, mortalitas dan gangguan elektrolit dengan penggunaan manitol dan NaCl 3% sebagai agen hiperosmolar pada pasien cedera kepala akibat trauma. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan metode prospektif dan jumlah sampel yang lebih besar.

Keywords