Jurnal Kedokteran dan Kesehatan (Sep 2022)

PERBEDAAN EFEKTIVITAS GABAPENTIN 600 MG PERORAL DENGAN LIDOKAIN 1.5 MG/KGBB INTRAVENA TERHADAP RESPON HEMODINAMIK PASKA INTUBASI ENDOTRAKEAL

  • Andy Nugroho,
  • Sugeng Budi S,
  • Heni Handayani

DOI
https://doi.org/10.32539/JKK.V9I3.17726
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 3
pp. 311 – 320

Abstract

Read online

Penggunaan laringoskop dan penempatan pipa endotrakeal mempengaruhi respon hemodinamik. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lidokain dan gabapentin dapat menurunkan respon hemodinamik setelah intubasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan efektivitas pemberian gabapentin oral 600 mg dan lidokain 1,5 mg/kg intravena terhadap respon hemodinamik setelah pemasangan pipa endotrakeal. Randomized control trial single-blind dilakukan di ruang bangsal dan ruang operasi di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta. Para pasien diacak dan dibagi menjadi 2 kelompok: 600 mg gabapentin oral 2 jam sebelum intubasi dan 1,5 mg/kg lidokain intravena 90 detik sebelum intubasi. Tekanan darah dan denyut jantung diukur sebelum induksi, setelah laringoskopi, dan 1, 3, 5, 10 menit setelah intubasi. Uji T dan uji Mann-Whitney dilakukan untuk perbandingan. Perbedaan rerata signifikan secara statistik pada variabel denyut jantung (p = 0,032), tekanan darah sistolik (p = 0,045), dan tekanan darah diastolik (p = 0,004) pada menit pertama. Selain itu, nilai rata-rata lidokain selalu lebih rendah dari gabapentin. Lidokain intravena 15 mg/kg lebih efektif dalam menurunkan respon hemodinamik setelah intubasi endotrakeal dibandingkan dengan gabapentin oral 600 mg.

Keywords