Majalah Kardiologi Indonesia (Jun 2013)
Perubahan Nilai Aggregasi Platelet Pada Penderita Sindrom Koroner Akut dengan Terapi Enoxaparine dibandingkan dengan Terapi Heparin Tak Terfraksinasi
Abstract
Tujuan dan Latar Belakang: Pengaruh heparin tak terfraksinasi (UFH) terhadap platelet dapat menyebabkan platelet inhabitasi atau ativasi. Menginhibsi platelet melalui ikatan heparin - AT III dapat mengurangi produksi tromblin. Pengaruh heparin pada fungsi platelet dapat meningkatkan produksi tomboxan A2 dan inhibitasi produksi dari prostacyclin I2. Percobaan ini didesain untuk meneliti pengaruh UFH atau enoxaparine pada aggregasi platelet pada pasien dengan sindrom koroner akut. Metoda: Penelitian ini melibatkan 33 pasien dengan sindrom koroner, 17 pasien menerima UFH dan 16 pasien menerima enoxaparine. Penelitian ini merupakan penelitian acak yang terbuka. Penelitian aggregasi platelet dilakukan terhadap semua pasien sebelum dan setelah 5 hari pemberian UFH atau enoxaparine. Peneliti menggunakan program komputer SPSS versi 10\0 untuk menganalisa data. Hasil: Aggregasi platelet menurun pada kelompok enoxaparun dari 29,5+11,8% ke 21,6+10,3%, p=0,04 (dengan 5 um ADP) dan dari 44,1+16% ke 33,6+10,8%, p=0,04 (dengan 10 um ADP). Dalam kelompok UFH dari 25,7+13,5% ke 22,6+12,5%, p=0,46 (dengan 5 um ADP) dan 39,2%+14,4% ke 37,4+14,3%, p=0,45 (dengan 10 um ADP). Kesimpulan: Terjadi penurunan aggregasi platelet pada pasien dengan sindroma koroner akut yang mendapatkan terapi enoxaparine tapi tidak pada pasien yang mendapatkan terapi UFH.
Keywords