Sari Pediatri (Dec 2016)
Penurunan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak dengan Demam
Abstract
Latar belakang. Resistensi antibiotik saat ini menjadi problem dunia yang mencemaskan. Penggunaan antibotik secara berlebihan dan tidak rasional merupakan kontributor utama terjadinya resistensi antibiotik. Upaya mengubah pola peresepan antibiotik menjadi lebih rasional merupakan hal yang tidak mudah. Tujuan. Memperbaiki kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik pada pasien yang dirawat dengan demam, serta mengevaluasi dampak terhadap morbiditas dan mortalitas. Metoda. Penelitian prospektif intervensi di bangsal anak RS Dr Kariadi, Juli 2003 - Desember 2004, dibagi menjadi 4 periode yaitu periode awal, penyusunan pedoman, pelatihan, dan umpan balik. Pada periode awal dilakukan pengambilan data dasar. Pada periode penyusunan pedoman dilakukan konsensus untuk menyusun pedoman penggunaan antibiotik pada anak dengan demam. Periode pelatihan adalah sosialisasi dan pelatihan kepada dokter. Pada periode pascapelatihan dilakukan umpan balik terhadap peserta pelatihan. Subyek penelitian adalah semua pasien usia >1 bulan yang dirawat dengan demam> 38ºC (rektal) dalam 24 jam pertama perawatan, kecuali yang diketahui menderita HIV/AIDS atau neutropeni karena kemoterapi. Data penggunaan antibiotik diambil dari catatan medik, diamati selama 6 hari pertama perawatan. Data morbiditas dan mortalitas diamati sampai pasien keluar dari rumah sakit. Uji statistik menggunakan X 2 dan Anova. Hasil. Terdapat penurunan kuantitas penggunaan antibiotik dan peningkatan kualitas penggunaan antibiotik secara bermakna (p=0.000 dan p=0,000). Penurunan kuantitas antibiotiok terutama disebabkan pengurangan penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan. Tidak terdapat perbedaan lama rawat dan lama demam (p=0.96 dan p=0.32) dan tidak terdapat perbedaan kematian selama periode pengamatan. Kesimpulan. Dengan pedoman yang baik, penggunaan jumlah antibiotik dapat diturunkan tanpa meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas.
Keywords