Majalah Kedokteran Andalas (Jan 2019)

Stenosis aorta dengan penyulit hiperkalemia

  • Rika Permata Sari,
  • Yerizal Karani,
  • Citra Kiki Krevani

DOI
https://doi.org/10.25077/mka.v42.i1.p31-40.2019
Journal volume & issue
Vol. 42, no. 1
pp. 31 – 40

Abstract

Read online

Stenosis Aorta (SA) merupakan salah satu kelainan katup jantung yang sering ditemui, dan juga merupakan indikasi untuk dilakukannya operasi penggantian katup. Kalium adalah ion ekstraselular berperan penting dalam pengaturan elektrofisiologis fungsi miokard. Hiperkalemia dapat dikaitkan dengan kelainan elektrokardiografi yang sering terjadi. Secara umum, hiperkalemia menghasilkan penurunan kecepatan rangsangan dan konduksi secara bertahap pada sel pacu jantung dan jaringan di seluruh jantung. Tujuan: Memaparkan mengenai stenosis aorta baik secara diagnostik maupun penatalaksanaan. Kasus: Wanita 79 tahun dengan keluhan utama pusing setelah aktivitas. Nyeri dada tidak menjalar saat aktivitas dan berkurang saat istirahat sejak satu minggu sebelumnya. Riwayat nyeri dada sejak 1 tahun terakhir saat aktivitas dan tidak muncul saat istirahat. Sesak nafas muncul 7 hari rawatan, tidak menciut, tidak dipengaruhi makanan atau cuaca, terutama saat nyeri dada. Pasien didiagnosis stenosis aorta berat dengan hiperkalemia. Simpulan: Berdasarkan manajemen stenosis aorta, pasien direncanakan angiografi. Jika ada penyumbatan koroner disarankan Coronary Artery Bypass Grafting sekaligus penggantian katup aorta.

Keywords