Sari Pediatri (Nov 2016)
Hubungan Pemberian Enteral Makanan Dini dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur
Abstract
Latar belakang. Prematuritas berkaitan erat dengan mortalitas dan morbiditas pada masa neonatal. Pemberian enteral feeding dini merupakan salah satu upaya meningkatkan kemampuan adaptasi saluran cerna sehingga bayi dapat bertahan hidup dan tumbuh dan kembang dengan baik. Tujuan Penelitian. Mengetahui hubungan pemberian enteral feeding dini dan pertambahan berat badan pada bayi prematur serta faktor yang mempengaruhinya. Metode. Penelitian prospektif observasional dilakukan terhadap bayi prematur yang dirawat di Sub Bagian Perinatologi Bagian Anak RS Dr. M. Djamil Padang selama periode 1 April 2005 sampai dengan 31 Maret 2006. Enteral feeding segera diberikan setelah bayi stabil. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson dan regresi linear dengan nilai bermakna p<0,05. Hasil. Subjek 75 bayi, rerata usia 17,23±13,88 jam. Rerata pertambahan berat badan adalah 7,82 ± 6,31 gram/kgBB/hari. Didapatkan korelasi negatif antara enteral feeding dini dengan rerata pertambahan berat badan (r=-0,387, p=0,001). Rerata pertambahan berat badan berkurang 0,176 kali setiap jam penundaan pemberian enteral feeding. Hubungan antara enteral feeding dini dengan rerata pertambahan berat badan lebih kuat pada pasien dengan usia gestasi dan berat badan lahir yang sama (r=-0,993 dan r=-0,4076, p=0,001). Hubungan tersebut berkurang pada pasien dengan tingkat pertumbuhan intra uterin yang sama (r=-0,3737, p=0,001) dan bayi yang menderita penyakit penyerta (r=-0,2918, p=0,011). Kesimpulan. Semakin dini enteral feeding diberikan maka pertambahan berat badan semakin besar. Hubungan enteral feeding dini dengan rerata pertambahan berat badan dipengaruhi oleh usia gestasi, berat badan lahir, tingkat pertumbuhan intra uterin serta adanya penyakit penyerta.
Keywords